Sejumlah aktivis Al-Quds meluncurkan seruan nasionaluntuk menghadapi pembongkaran rumah dan bangunan oleh aparat Zionis di Al-Qudsyang semakin berbahaya belakangan ini.
Penulis dan analis politik Al-Quds Rasim Abayat menekankanperlunya penyatuan strategi untuk menghadapi kebijakan penghancuran rumah di Al-Quds.
Abayat menuntut sikap nasional dan tindakan seriusOtoritas Palestina untuk menghentikan pembongkaran yang semakin meningkat.
Gerakan Kerakyatan
Sementara itu seorang anggota pembela Silwan AbdulKarim Abu Sneina menegaskan Israel khawatir adanya pengumpulan massa di Al-Qudsdalam kasus apapun. Karena penyatuan dalam masalah ini pasti akan menghasilkanapa yang terjadi pada peristiwa Gerbang Al-Asbat.
Abu Sneina menekankan massa dan gerakan rakyat adalahsatu-satunya yang dapat menjamin kelangsungan hidup warga Al-Quds dan dapatmelindungi rumah mereka serta mengekang kebijakan pembongkaran dan penyitaan.
Abu Sneina memperingatkan mungkin penjajah Zionis berhasilmenghancurkan sebuah rumah akan tetapi ia akan ketakutan jika ada aksi warga yangbanyak untuk melindungi rumahnya sendiri.
Hancurkan dan Kemudian Pindahkan
Dalam kaitan ini kepala Komite anti Pengusiran Al-QudsNasser Al-Hudmi mengatakan penjajah Israel mengejar warga Al-Quds dengan melakukanpembongkaran dan penerapan pajak melalui kebijakan sistematis untuk mendorongmereka meninggalkan Al-Quds serta melarang mereka shalat di Masjid Al-Aqsa.
Al-Hidmi menjelaskan penjajah Zionis ingin menjadi pemiliksatu-satunya di Al-Quds dan mendorongnya adalah dukungan Amerika atas kejahatannyaselama ini yang menganggap Al-Quds sebagai ibu kota Israel.
Menurutlaporan berkala yang dikeluarkan kantor media gerakan “Hamas” di TepiBarat menyebutkan Pasukan Zionis menghancurkan 18 rumah memerintahkanpembongkaran puluhan rumah dan menghancurkan 104 fasilitas toko-toko komersialfasilitas pertanian barak dan lain-lain selama Juli lalu. (asy/pip)