Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) menolak tegastawar menawar terhadap isu Palestina pemerasan melalui uang deal politik dansemua yang melanggar hak-hak dan hal prinsip.
Hal itu disampaikan dalam aksi simpatik yangmereka gelar kemarin Senin di kota Gaza menolak Deal of Century dan aneksasi TepiBarat untuk menegaskan kembali komitmen mereka dengan prinsip dasar Palestina.
Juru bicara Hamas Abdul Lathief Qanu menyatakandi sela-sela aksi simpati &ldquoHari ini kami Hamas menyatakan kembali kepada siapapunbahwa kami menolak semua jenis proyek yang bertujuan merampas hak dan prinsipnasional.&rdquo
Bagaimana kami tawar menawar menerima senjataberupa gunung sekalipun dengan darah para syuhada senjata kami bukan &ldquogarisbatas merah&rdquo namun senjata perlawanan adalah garis batas hitam bagi siapapunyang mendekatinya tegasnya.
Hamas memperjuangkan proyek perlawanan dan meyakinibahwa proyek ini yang bisa membebaskan. Proyek ini bukan untuk barter ataupemerasan politik.
Qanu mengatakan &ldquoKami tidak akan memberikankonsesi atau tawar menawar meski terhadap satu titik debu dari tanah Palestina meskiharganya milyaran bumi lain atau perbendaraan bumi sekalipun.&rdquo
Sebelumnya kepala biro Hamas Ismail Haniyahmenyatakan bahwa gerakannya pada dua bulan lalu menolak tawaran dari pihak &ndashtanpa disebutkan namanya &ndash untuk menjalankan sejumlah proyek di Jalur Gaza senilai15 milyar dolar sebagai bagian dari rencana Deal of Century Amerika dengansyarat melucuti senjata perlawanan.
Haniyah menyebutkan kepada harian Losail Qatar hariini Senin bahwa pihak yang menawarkan proyek meminta kompensasi pelucutan senjataperlawanan dan bergabung dengan pasukan kepolisian dan mengatur Gaza secaraterpisah dan mengakhiri perlawanan serta melepaskan Al-Quds. (at/pip)