Tue 6-May-2025

Hasan Yusuf: Israel Tak Akan Bisa Menghancurkan Kehendak Rakyat

Selasa 28-Juli-2020

Salah seorang petinggi di pimpinan Gerakan Perlawanan Islam HamasSyaikh Hasan Yusuf mengungkapkan bahwa pertemuan dengan gerakan Fatah terusberlanjut baik di dalam dan di luar negeri bahkan di dalam penjara. Pertemuan inidilakukan dalam rangka untuk mengaktifkan gerakan lapangan yang menolak rencanaAmerika (deal of century) dan rencana aneksasi Israel.

Dalam wawancara dengan Pusat Informasi Palestina HasanYusuf menyerukan adanya pemulihan hubungan antara Hamas dan Fatah ditengah-tengah serangan-serangan Israel dan pelanggaran terus-menerus terhadaprakyat Palestina. Dia mengatakan “Penjajah Israel sedang menarget isu perjuanganPalestina tempat-tempat suci Islam dan Kristen dan seluruh tanahPalestina.”

Kamis (23/7/2020) lalu otoritas penjajah Israel membebaskan seorangpetinggi gerakan Hamas dan anggota Dewan Legislatif Palestina Syaikh HasanYusuf. Dia dibebaskan setelah menghabiskan 15 bulan dalam penahananadministratif. Selama dalam penjara dia berhasil mengadakan pertemuan antarapara tahanan Fatah dan Hamas bahkan beberapa hari sebelum pembebasannya masihsempat mengadakan pertemuan.

Pasukan penjajah Israel menangkap Syaikh Hasan Yusuf dari rumahnyadi kota Betunia sebelah barat Ramallah pada tanggal 2 April 2019. Sebelumnya diatelah menghabiskan lebih dari 23 tahun di penjara penjajah Israel. Dia juga termasuksalah satu tokoh Palestina yang dibuang ke Marj Al-Zuhur tahun 1992.

Harapan menuju persatuan nasional

Hasan Yusuf mengatakan “Pemulihan hubungan antara Hamas danFatah proyeksinya positif pada di berbagai kalangan lapisan bawah Palestina menaburharapan lagi dalam jiwa rakyat Palestina menuju terwujudnya persatuan nasional.”Dia menegaskan pentingnya adanya langkah-langkah di lapangan yang mendukungniat tulus ini menuju jalan untuk mengakhiri perpecahan.

Dia menambahkan “Menghadapi rencana aneksasi ini membutuhkan langkahpenghentian perpecahan Palestina menjauhi persoalan-persoalan sampingan yang menyibukkanrakyat Palestina dari persoalan fundamentalnya dalam menghadapi proyek-proyekIsrael dan rencana Amerika.”

Hasan Yusuf menegaskan akan pentingnya terus membangun niat yang tulusuntuk mengakhiri perpecahan serta mewujudkan rekonsiliasi Palestina yangmelibatkan seluruh komponen dan item-itemnya yang disepakati sebelumnyatermasuk Perjanjian Kairo 2011.

Memperkuat kebebasan publik

Mengenai meningkatnya gerakan Palestina di Tepi Barat yang terusmeningkat yang oleh para aktivis kalangan hak asasi manusia dan akademisi disebutsebagai “luapan” yang menolak “korupsi Otoritas Palestina”Hasan Yusuf menegaskan bahwa menghadapi “rencana aneksasi” Israel memerlukanpenguatan kebebasan publik. Dia menyerukan perlunya mengatasi korupsi dalam OtoritasPalestina dan bekerja untuk memperkuat kebebasan dan melepaskannya sertaperlunya bekerja untuk menyebarkan dan memperkuat kebebasan berpendapat danberekspresi. Dia mengatakan “Setiap orang harus memperluas pendapat yanglain serta memperbaiki kekacauan yang sedang terjadi.”

Dia menegaskan pentingnya mencabut cengkeraman keamanan yang diberlakukanpada masyarakat Palestina. Setiap warga Palestina harus memiliki kontribusidalam menangani masalah-masalah yang sedang dialami oleh isu perjuangan Palestinauntuk memperbaiki jalannya dalam mempertahankan tanah dan hak-hak sertakonstanta yang tidak dapat dilepaskan.

Dia berpendapat bahwa memperkuat jalan tersebut akan berkontribusipada pengembangan sisi politik ekonomi dan sosial Palestina pendukung dan penyokongtercapainya tujuan pembebasan yang diinginkan dari penjajah Israel.

Dia mengatakan “Kita tidak boleh menumpuk masalah-masalahsosial dan tidak meninggalkannya untuk jangka waktu yang lama. Karena hal itu akanmenyebabkan masalah besar yang menghalangi jalan pembebasan yang diinginkan olehsemua warga Palestina.”

Tak akan bisa menghancurkan kehendak rakyat

Mengenai kebijakan penjajah Israel yang menarget para anggota dewanlegislatif dan pemimpin gerakan Hamas Hasan Yusuf menegaskan bahwa penjajah Israeltidak akan berhasil menghancurkan kehendak rakyat Palestina dan para pemimpin mereka.

Dia mengatakan “Penjajah Israel tidak akan menghentikankebijakan ini selama mereka ada di tanah Palestina dan tetap mendudukinya. Siapasaja yang percaya pada jalan perlawanan dan memilihnya sebagai jalannya makaakan menjadi sasaran kebijakan penjajah Israel tersebut. Penangkapan danpenahanan ini tidak akan menghancurkan kehendak rakyat Palestina.”

Dia menambahkan “Kebijakan penjajah Israel dalam penangkapandan serangan ini tidak akan menghancurkan kehendak rakyat Palestina juga tidakakan melemahkan tekad dan kehendak kita. Kebijakan ini tidak akan mulus. Siapa sajayang memilih jalan ini dan terus melawan penjajah dengan teguh maka akan terusberlanjut sampai hak-hak rakyat Palestina tercapai dan kedaulatan negaramerdeka terwujud.”

Mengenai kondisi para tahanan dan tawanan Palestina dipenjara-penjara Israel Hasan Yusuf menjelaskan bahwa penjajah Israel memilikisekitar 1.000 tahanan Palestina dengan dokumen medis yang terdokumentasi. Puluhandi antaranya menderita penyakit serius kronis seperti: tekanan darah dandiabetes serta kanker dan lainnya.

Dia menekankan bahwa para tahanan dan tawanan Palestina sedangmenunggu adanya pertukaran tawanan antara penjajah Israel dan perlawananPalestina yang akan membebaskan mereka khususnya para tawanan yang sakitlanjut usia yang sudah lama mendekam di penjara Israel dan para tawanan wanita.

23 tahun di penjara Israel

Syaikh Hasan Yusuf adalah salah satu pemimpin Hamas yang palingmenonjol di Tepi Barat. Dia salah satu yang tokoh penting yang dibuang Israelke Marj al-Zuhur di Libanon selatan pada tahun 1992. Dia sempat menang dalam pemilulegislatif kedua meskipun akhirnya ditangkan dan dipenjara oleh penjajah Israel.

Pria berusia 64 tahun ini memiliki posisi khusus dan istimewa ditengah-tengah rakyat Palestina. Dia tampil sebagai seorang pemimpin nasional yangmengorbankan segala yang dia miliki demi perjuangan Palestina.

Lebih dari sepertiga hidupnya dihabiskan di penjara penjajahIsrael. Dia juga dikenal sebagai pribadi yang memiliki sifat nasionalme dan pemersatu.Keberadaannya diterima oleh semua kalangan dan kelompok Palestina.

Syaikh Hasan Yusuf menderita beberapa penyakit. Termasuk diabetestekanan darah dan kolesterol tinggi. Pada November tahun lalu dia berhentiminum obat sebagai protes atas penahanan administratif dirinya secara berkelanjutandi penjara penjajah Israel. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied