Maher Hijazi seorang pengungsi Palestina yang tinggal di Belanda diamerindukan kamp pengungsi Yarmuk tempat di mana dia dilahirkan. Di sana lah langkah-langkahpertamanya dimulai untuk mengejar impian dan hasratnya serta memetakankepribadian dan masa depannya tepatnya di lorong Jaba di kampung Deir Yassin.
Kepada kantor berita Arab Quds Press Hijazi mengatakan “Dikamp pengungsi Yarmuk saya lahir belajar menikah dan punya anak. Saya tinggaldi sana sampai tahun 2015 ketika krisis pengepungan dan kelaparandimulai.”
Dia menambahkan “Setiap kali kami ditanya di sekolah kami tentanghubungan kami dengan tempat tinggal kami. Maka kami akan menjawab: Jaba. Dia menjelaskanbahwa Jaba aslinya adalah sebuah desa Palestina yang terletak di sisi timurkota al-Quds.
Dia menjelaskan bahwa sebagian besar perkampungan kamp pengungsiYarmuk memakai nama-nama kota daerah dan desa Palestina serta nama-nama parasyuhada Palestina. Sehingga kita tetap merasa bahwa kamp itu adalah ide dan gagasankecil tentang Palestina dalam setiap arti kata yang terkandung di dalamnya.
Dia melanjutkan “Ide dan gagasan kamp ini belum jelas bagibeberapa teman Suriah kami. Beberapa dari mereka berpikir bahwa kami tinggal ditenda atau di tempat yang berbahaya. Akan tetapi ketika mereka mengunjungikami kejutan menghiasi ekspresi wajah mereka dengan apa yang mereka lihatdalam hal konstruksi pasar dan kehidupan. Mulailah mereka mengenal kota-kotakami desa-desa kami dan simbul-simbul kami melalui papan-papan yang tertulisnama-namanya di gerbang-gerbang perlampungan dan lorong-lorong.&rdquo
Hijazi masih ingat kebiasaan warga kamp yang disebut dengan “mastaba”.Kebiasaan warga kamp pengungsi Yarmuk duduk-duduk di teras rumah masing-masing dipetang hari membasuh air di depan rumahnya. Mereka mengobrol sampai larutmalam sementara anak-anak mereka bermain di sekitar dalam karnaval harian yangpenuh kegembiraan.
Hijazi dulu senang pergi bersama ibunya ke pasar terutama pasarPalestina di dekat Sekolah Menengah Yarmuk untuk Perempuan yang merupakansalah satu pasar tertua di kamp pengungsi Yarmuk terkenal dengankeanekaragaman sayuran dan buah-buahan dan semua jenis daging susu dan keju.
Hejazi menjelaskan bahwa beberapa pasar telah berubah menjadi pusatbisnis dan ekonomi penting di tingkat ibu kota. Warga perkampungan Damaskusseperti Mazzeh al-Midan dan daerah di sekitar kamp menjadikan toko-toko diJalan Loubia dan Jalan Safad yang terkenal sebagai tujuan mereka untukmenyediakan semua jenis barang yang kualitasnya sama dengan yang ada di pasarDamaskus akan tetapi dengan harga yang kompetitif terutama selama musimliburan jalanan dan pasar ramai.
Dia juga berbicara tentang pasar El-Orouba yang didirikan setelahPasar Palestina dan lebih modern. Di pasar ini tersedian barang-barang bekasdan perabotan serta jalan ats-Tsalatsin di mana perdagangan mobil aktif dimalam hari.
Hari ini Hijazi dengan hidup terasing di Belanda telah kehilangansemua kenangan ritual dan nama-nama tersebut. Meskipun rumahnyalingkungannya dan pasar-pasar di kamp pengungsi Yarmuk telah hancur diaberharap bisa kembali ke sana seperti yang dijanjikan kepadanya “Kehidupandan basis awal untuk kembali ke Palestina.”
Fitur paling penting dari kamp Yarmuk
Pengungsi Palestina Muheeb Asfour yang meninggalkan kamp pengungsiYarmuk pada awal perang menuju ke pinggiran Qudsaya di pedesaan Damaskus kepadakantor berita Arab Quds Press menceritakan tentang peta geografis pintu-pintumasuk dan jalan-jalan kamp pengungsi Yarmuk. Dia menjelaskan bahwa kamp dimulaidi jembatan dengan dua cabang yaitu Jalan Palestina dan Yarmuk keduanya bertemudi Masjid Agung Al-Basyir.
Dia menambahkan “Di sebelah kiri Jalan Yarmuk ada pasarkeramik dan Jalan Rama yang berakhir di Al Rigga Square lalu Jalan AinGhazal area proyek dan Masjid Al Waseem di mana area itu sebelumnya adalahtaman besar dan di sisi belakang adalah lapangan tanah sederhana yang disebutStadion Shaker.”
Dia melanjutkan ada banyak restoran kafe dan toko pakaian di sisijalan Yarmuk. Restoran yang paling terkenal adalah Ali Baba Al-ZaeemAl-Basha Al-Shater Hassan di samping beberapa toko terkenal seperti BinAl-Hasna Toko Perabotan Mattar Acar David Kabab Abu Diab Falafel Falafel Thayibadal sebagainya.
Di awal kamp adalah Hilweh Zeidan Center yang merupakan pusatbudaya di mana forum dan festival diadakan. Selain itu ada rumah sakit FayezHalawa yang merupakan klinik atau rumah sakit kecil milik Tentara PembebasanPalestina. Ada juga toko roti di Jalan Yarmuk toko Abu Fouad di seberangJalan Lopia pusat perdagangan yang kuat di kamp pengungsi Yarmuk.
Dia menjelaskan bahwa jalan Lopia dan Safad mengendalikan sekitar60% dari penjualan pakaian di Damaskus.
Asfour melanjutkan “Jalan Safad berakhir di Jalan Yazur dan bersimpanganpenuh dengan Jalan Sekolah UNRWA mulai dari sekolah dasar sekolah-sekolahQastal Mansoura Fallujah Sabreen untuk putri Al-Jarmaq Ras Al-Ain sekolahdasar unggulan dan lainnya.
Selain Jalan Safed dan Jalan Lopia yang terkenal Asfourmenyebutkan Jalan Haifa yang berbatasan dengan Jalan Yarmuk dan Jalan Lopiadan jalur Al-Jaouna yang berbatasan dengan Jalan Yazur dan jalan Al-Madaresdi mana Jalan Yazur berakhir di persimpangan dekat Masjid Palestina dan disebelah kiri adalah Jalan Al-Quds Nuh Ibrahim dan Atta Al-Zeer yangmembentang hingga Taman Palestina dan marmer Jindawi.
Adapun jalan Al-Quds membentang hingga Bundaran Palestina dan ditengah-tengahnya berimpangan dengan jalan Magharibia yang dihuni oleh wargaPalestina asal Maghribi (Maroko). Di sana ada pemakaman Yarmuk kuno di manasebagian besar pejuang terkubur dalam invasi Israel ke Libanon pada 1982 dan jugapara syuhada perlawanan.
Di ujung lorong Magharibia ada Stadion Sports City stadion palingterkenal di kamp pengungsi Yarmuk. Di lapangan ini ada klub untuk mengangkatbeban ada juga kolam renang Al-Basel yang terkenal dan berdekatan denganSports City.
Adapun pusat medis Asfour menyebutkan beberapa tempat pusat medisal-Khamis milik UNRWA yang dibangun oleh Raja Maroko Mohammed V dinamai dengannamanya pusat medis Yaman milik Gerakan Hamas dalam proyek Al Waseem dan pusatmedis Galilea milik UNRWA.
Adapun rumah sakit ada Rumah Sakit Al-Rahma terletak di awal kampyang merupakan rumah sakit swasta. Ada Rumah Sakit Fayez Halawa yangberafiliasi dengan Tentara Pembebasan Palestina. Rumah Sakit Al-Basel yangberafiliasi ke lembaga amal dan Rumah Sakit Palestina yang berafiliasi keBulan Bulan Sabit Merah Palestina.
Asfour menegaskan bahwa daftar itu bisa panjang. Hal itu mencerminkankeadaan orang-orang di kamp Yarmuk yang memiliki ciri yang keras dan muda sebelumperang dan gerakan perkotaan serta kemakmuran ekonomi yang besar. Akan tetapi semuaitu tidak ada yang tersisa kecuali reruntuhan dan kenangan.
Kamp pengungsi Yarmuk terletak di dalam perbatasan kota Damaskussekitar 8 kilometer dari pusat kota. Kamp pengungsi Palestina ini didirikanpada tahun 1957 di atas lahan seluas 21 kilometer persegi. Tujuan pendiriankamp ini adalah untuk menampung para pengungsi Palestina yang tersebarterpisah-pisah di tempat-tempat umum pada waktu itu.
Pengumuman gubernur Damaskus pada tanggal 25 Juni lalu yangmenyetujui rencana penataan baru untuk kamp Yarmuk telah menimbulkan banyakkekhawatiran bagi warganya yang meninggalkan kamp pengungsi tersebut akibatperang. Mereka khawatir simbol-simbol dan impian para pengungsi untuk kembalike sana akan lenyap. (was/pip)