Tue 6-May-2025

Corona dan Situasi Ekonomi Merampas Kebahagiaan Idul Adha di Gaza

Senin 27-Juli-2020

Meskipun tidak ada kasus infeksi coronavirus yang ditemukan diJalur Gaza namun fenomena Idul Adha dan tanda-tandanya tampak hampir tidak adadi pasar-pasar Jalur Gaza untuk persiapan menyambut kedatangannya terutama ditengah-tengah penyebaran virus global dan pembatalan musim haji tahun inikarena pandemi.

Idul Adha dikenal sebagai pesta daging dan kurban. Di mana warga biasanyaenggan membeli kebutuhan dan persediaan dan mencukupkan diri dengan persediaandan pakaian yang mereka beli pada Idul Fitri.

Meskipun ada kemudahan besar yang terjadi di Jalur Gaza karena faktatidak ditemukannya satu kasus pun di dalam Jalur Gaza namun kehati-hatian danbahaya masih ada menurut penegasan dari Kementerian Kesehatan dan KementerianDalam Negeri di Gaza karena ditemukannya kasus baru di antara para pasien danpendamping mereka yang kembali dari luar Jalur Gaza.

Meskipun warga di Jalur Gaza yakin dan merasa tenang karenalangkah-langkah kesehatan dan keamanan yang ketat untuk para pelancong yang menyeberangmasuk ke Jalur Gaza serta perpanjangan masa karantina untuk mereka dan pengetatanpada mereka namun Jalur Gaza terutama roda ekonomi sangat dan jelas terdampakoleh krisis pandemi yang terus melanda dunia ini terutama negara-negara disekitarnya termasuk Tepi Barat.

Lumpuh

Muhammad Badran lelaki berusia 36 tahun yang menjadi adalahpemilik toko pakaian anak-anak dan menerima permintaan selama liburan hari-haribesar ini mengatakan bahwa pergerakan pasar khususnya pada hari raya Idul Adhaini lumpuh.

Dengan telunjuk jarinya dia menunjuk ke sepanjang JalanAl-Mukhtar yang sering penuh sesak dengan orang yang lewat pada saat-saatseperti ini untuk menyambut hari raya namun kini terlihat sepi. Sambil menunjukdia mengatakan “Lihat inikah pergerakan pasar menyambut kedatangan padahari raya yang jatuh pada hari Jumat?”

Tetangganya Hamed Abdel Rauf mengatakan bahwa pasar pada IdulAdha pergerakannya yang ada biasanya tidak seramai daripada Idul Fitri setiaptahun.

Persiapan sekolah

Dengan dekatnya waktu sekolah yang akan mulai aktif di Jalur Gazawarga Gaza lebih memilih untuk mempersiapkan tahun ajaran baru daripadapersiapan untuk Idul Adha. Mereka lebih memilih membeli perlengkapan sekolahuntuk anak-anak mereka setelah lama absen dari sekolah karena pandemi.

Kementerian Pendidikan telah mengumumkan dimulainya tahun ajaranbaru pada awal Agustus mendatang. Hal ini mendorong orang tua untuk memfokuskanpengeluaran mereka pada perlengkapan pokok sekolah dari pada kebutuhan sekunderuntuk Idul Adha.

Pedagang Said Duwaim mengatakan bahwa tahun ini dia mengimpor tassekolah dan perlengkapan sekolah dalam jumlah besar dibandingkan dengan kebutuhanuntuk Idul Adha yang masanya akan berakhir dengan berakhirnya Idul Adha.

Sementara itu Ummu Ramzi mengatakan bahwa dia tidak berniat untukmembeli pakaian Idul Adha untuk empat anaknya. Akan tetapi dia berniat untukmempersiapkan mereka dengan penyediaan pakaian dan tas sekolah dalam persiapanuntuk tahun ajaran baru.

Sedang saudara perempuannya Ummu Ahmed dia mengatakan bahwa virusCorona membuat orang kehilangan banyak hal. Bahkan kegembiraan hari raya menjadihambar karena Corona.

Penurunan impor

Menurut para pengamat ekonomi impor pasokan kewbutuhan hari raya telahberkurang sejak hari raya Idul Fitri hingga lebih dari 40% disebabkan olehkarena krisis keuangan yang dialami para pedagang karena akibat pandemi Corona.

Ekonom Maher Al-Tabbaa mengatakan bahwa Jalur Gaza sudah mengalamitragedi ekonomi kehidupan dan kemanusiaan yang dahsyat akibat blokade sampai datangkrisis pandemi Corona yang semakin memperburuk keadaan.

Al-Tabbaa memperingatkan tentang bertambahnya tingkat kerawananpangan di antara keluarga-keluarga Palestina di Jalur Gaza di mana telahmencapai lebih dari 70% yang berarti bahwa krisis Corona telah memperburuktingkat krisis yang dialami rakyat Palestina di Jalur Gaza.

Krisis Corona – menurut ekonom ini – telah menyebabkan penurunandaya beli warga bahkan selama musim hari raya. Dia menjelaskan bahwa banyakwarga yang tidak memiliki kemampuan untuk membeli pasokan hari raya yangsecara langsung mempengaruhi pergerakan pasar. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied