Aliansikekuatan Palestina di Libanon Ahad (19/7) menegaskan penolakan terhadap statmenketua front kebebasan nasional Gibran Basil sebagai kekeliruan yang bisamerusak hubungan persaudaraan Palestina &ndash Libanon.
Dalamketerangannya aliansi menegaskan penolakan statmen Basil yang menyamakanantara pejuang perlawanan dengan musuh penjajah. Karena penjajah merupakanpenyebab yang melahirkan pejuang perlawanan yang legal dan diakui hukuminternasional dan HAM sebagai dasar kehidupan yang sangat jelas.
Segenapelemen bangsa Palestina bersama faksi perlawanan komitmen memperjuangkanhak-hak sejarah untuk meraih kemerdekaan dan hak kepulangan ke Palestina danmendirikan Negara Palestina berdaulat dengan ibukota Al-Quds.
AliansiPalestina menyerukan kepada rakyat dan pemerintah Libanon untuk memberikandukungan bagi perjuangan bangsa Palestina dalam menghadapi konspirasi rasialdan kebencian agar Palestina mendapatkan haknya secara adil.
Segenapfaksi dan kekuatan Palestina tidak akan turut campur dalam urusan internalLibanon hal itu untuk menjaga keamanan dan stabilitas kamp-kamp pengungsiPalestina dan tuan rumah Libanon.
Tuntutanjuga disampaikan kepada Libanon untuk mengakui hak-hak social dan kemanusiaanpara pengungsi Palestina di Libanon untuk mendapatkan sarana hidup muliasebagai pondasi dasar untuk meraih hak kepulangan ke Palestina dan tidakmenerima Negara alternative di manapun di pelosok bumi ini.
Sekitar174422 pengungsi Palestina menetap di Libanon terbagi dalam 12 kamppengungsian dan 156 komunitas di 5 provinsi Libanon seperti yang dilansirpusat statistic Libanon tahun 2017. (mq/pip)