Pengadilan Pusat Israel di Haifa menolak permohonan bandingyang diajukan oleh tim pengacara Sheikh Raed Salah ke keputusan PengadilanMagistrates di Haifa.
Tim pembela Sheikh Raed Salah menyatakan pihak PengadilanZionis di Haifa menolak banding yang diajukan tim pembela atas keputusan pemenjaraanSheikh Salah yang telah menetapka vonis hukuman selama 28 bulan di dalampenjara Zionis sejak mulai 16 Agustus 2020.
Pengadilan Pendudukan di Haifa memvonis Sheikh Salahpada 24 November 2019 karena dianggap telah menghasut tindakan teror disampingtelah mendukung organisasi “terlarang” gerakan yang dipimpinya sejakNovember 201 sebelum gerakan itu dilarang.
Pada Februari lalu pengadilan Zionis mengeluarkanvonis 28 bulan terhadap Sheikh Salah setelah dikurangi hukuman berjalan selama11 bulan yang dikeluarkan pengadilan Zionis hingga masa kurungan tinggal 17 bulanlagi.
Dalam komentarnya dalam menanggapi vonis ini SyaikhShalah mengucapkan selamat kepada dirinya sendiri atas kemenangan besar dalampertempuran ini sambil menggunakan pakaian tahanan.
Sheikh Salah menekankanprinsip Islam Arab danPalestina adalah menang dalam pertempuran ini yang menargetkan kota Al-Quds danMasjid Al-Aqsha dalam pertempurannya.
Ia mengisyaratkan keputusan mereka untuk menahannyamerupakan tradisi yang sudah diprediksikan. Ia mengatakan Kami akan masukpenjara dengan merdeka dan akan bebas dengan merdeka pula. Tidak hak bagiIsrael di sebutir tanah Al-Aqsha ini.
Salah mengatakan “Tidak ada solusi bagi krisisdarurat Al-Aqsa kecuali hilangnya penjajahan. Tidak ada kompromi selainminggatnya penjajahan dari Masjid Al-Aqsa. Penjajahan kezaliman dan keburukanakan segera sirna. Kami akan segera menang.
 Sheikh Raed Salah menegaskan tidak akan ada satuharipun kami bernegosaisi. Shalat di Masjid Al-aqsha adalah salah satu dari prinsipkami. Terikat dengan Al-Aqsha merupakan prinsip kami. Kami takkan mengizinkanpenjajah penjajahan itulah prinsip kami.
Sheikh Salah menekankan bahwa pembangunan MasjidAl-Aqsa adalah hak murni umat Islam dari sejak buaian hingga liang lahad. Demikianjuga dengan membersihkanya merupakan kebanggan dan kebebasan kami.
Dia berkata “Ini adalah salah satu lingkaranikatan kami dengan Masjid Al-Aqsa kami mencintai Al-Aqsha dengan jiwa darahdan seluruh hidup kami. Siapa pun yang menuduh kami ekstremisme dan terorismekarena kami mengangkat slogan dengan nyawa dan darah kami korbankan demiAl-Aqsha dialah radikalis dan teroris.
Sebelumnya Sheikh Salah diperkirakan memulai hukumanyasejak Maret lalu. Ia ditunda penahananya karena pandemi Corona setelah OtoritasPertahanan mengajukan banding atas keputusan pengadilan Zionis.
Dalam sidang Sheikh Salah di Pengadilan Zionis di Haifadihadiri para kader dan pemimpin partai politik serta gerakan dan komite kerakyatandi dalam wilayah jajahan 48 juga Al-Quds dserta seluruh komite atas seruan komitepencinta.
Syaikh Sholah sejak perubahanya dari penjara ke tahananrumah mengalami berbagai peraturan ketat secara elektronik. Israel melarang berhubungandengan kerabatnya apalagi. Namun pada tahap selanjutnya dibolehkan keluar darirumahnya sejak beberapa waktu yang lalu. Sebagai syarat dibolehkanya iamendapat pendamping hukum. (asy/PIP)