Thu 8-May-2025

Para Pemukim Yahudi Membuka Kafetaria di Area Masjid Ibrahimi

Kamis 16-Juli-2020

Para pemukim pendatang Yahudi pada hari Rabu (15/7/2020) membukakafetaria khusus untuk mereka di area Masjid Ibrahimi di kota Hebron wilayahselatan Tepi Barat yang diduduki penjajah Israel. Puluhan pemukim Yahudi pergi danmembeli ke kafetaria tersebut dengan tujuan untuk mengintensifkan danmemantapkan kehadiran mereka di halaman masjid Ibrahimi.

Sebelumnya pihak berwenang penjajah Israel telah mengeluarkanperintah untuk menyita tanah milik Masjid Ibrahimi di Hebron. Tujuannya adalah untukmenyelesaikan proyek Yahudisasi yang mencakup pembangunan lift jalur khususdan rumah peristirahatan untuk memfasilitasi orang-orang Yahudi menyerbumasjid Ibrahimi.

Pembukaan kafetaria tersebut berdasarkan instruksi Menteri Perang IsraelNaftali Bennett awal bulan lalu dan berisi arahan untuk penyelesaian proyektersebut dengan cepat yang meliputi pembangunan tempat parkir mobil lift danjalur yang digunakan untuk para pemukim Yahudi menyerbu ke Masjid Ibrahimi.

Rencana tersebut sebelumnya telah mendapatkan persetujuan dari otoritaskehakiman kepala pemerintahan pendudukan Israel Benjamin Netanyahu danMenteri Luar Negeri Yisrael Katz.

Proyek permukiman Israel ini mengancam fasilitas bersejarah didekat Masjid Ibrahimi pencabutan kewenangan pembangunan dan perencanaan daripemerintah kota Hebron dan memberikan kewenangan tersebut kepada AdministrasiSipil Israel.

Pada tahun 1997 Otoritas Palestina menandatangani perjanjiandengan penjajah Israel yang dikenal sebagai (Redeployment Protocol) di mana OtoritasPalestina setuju untuk membagi Hebron lama menjadi dua bagian namun penjajahIsrael mempertahankan kedua bagian tersebut dengan semua tanggung jawab dan kewenangannya.Daerah ini merupakan daerah di mana Masjid Ibrahimi berada.

Penjajah Israel menguasai 60% area masjid. Orang-orang Palestinatidak diizinkan memasukinya kecuali setelah menjalani prosedur keamanan yangketat di pintu masuknya. Adzan juga dilarang dikumandangan di beberapa waktu dengandalih mengganggu para pemukim Yahudi di dalam Kota Tua Hebron.

Penjajah Israel memaksakan penutupan total Masjid Ibrahimi dansekitarnya pada hari besar Yahudi dan mengizinkan para pemukim pendatang Yahudiuntuk mengadakan ibadah dan perayaan mereka tanpa hambatan. Hal ini berdampak negatif pada pariwisata religius Masjid Ibrahimi dan di Kota Tua karena prosedurketat yang diberlakukan oleh penjajah Israel pada pengunjung Muslim.

Penjajah Israel merebut bagian belakang Masjid Ibrahimi untukkepentingan para pemukim Yahudi setelah pemukim esktrim Yahudi Baruch Goldsteinmelakukan pembantaian terhadap jamaah di masjid pada awal 25 Februari 1994sebuah pembantaian yang mengakibatkan kemartiran 29 warga Palestina danpenutupan jantung Hebron diwakili di Kota Tua sampai hari ini. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied