Sebanyak 11 menteri luar negeri Eropa meminta Perwakilan Tinggi untukKebijakan Luar Negeri dan Keamanan di Uni Eropa Josep Borrell untukmempercepat pembentukan daftar reaksi terhadap rencana Israel yang akan mencaplok(merampok dan menjarah) wilayah di Tepi Barat. Demikian menurut surat kabar IsraelHaaretz Selasa (14/7/2020).
Surat kabar Israel itu mengatakan bahwa pihaknya telah melihatkorespondensi internal antara menteri luar negeri Eropa dan Borrel. Tampaknya korespondensiteresebut dibocorkan kepada Haaretz dengan tujuan untuk memperingatkan Israel akankonsekuensi dari pelaksanakaan aneksasi di Tepi Barat dan Lembah Yordan. Paramenteri luar negeri Eropa telah menyatakan kekhawatiran mereka bahwa”jendela peluang untuk mencegah Israel segera tertutup.”
Pesan yang dikirim kepada Borrel tersebut ditandatangani oleh menteriluar negeri Perancis Italia Belanda Irlandia Belgia Luksemburg SwediaDenmark Finlandia Portugal dan Malta.
Permintaan untuk merumuskan daftar reaksi terhadap rencana aneksasiIsrael tersebut diajukan pada 15 Mei untuk pertama kalinya selama pertemuaninformal antara Borrel dan perwakilan negara-negara yang menandatangani surattersebut.
Setelah itu Borrell menginstruksikan para pembantunya untukmenyiapkan dokumen yang sejak itu dikenal di markas besar Uni Eropa denganistilah “Dokumen Kemungkinan”. Akan tetapi belum selesai.
Dalam surat para menlu Eropa kepada Borrel tersebut disebutkan “Kemungkinanpencaplokan Israel atas bagian-bagian wilayah Palestina yang diduduki tetapmenjadi masalah yang sangat mengkhawatirkan bagi Uni Eropa dan negara-negaraanggotanya. Dan seperti yang Anda sebutkan dalam pernyataan sebelumnyapencaplokan Israel sama dengan pelanggaran hukum internasional.” (was/pip)