SyekhIkrimah Shabri khatib Masjidil Aqsha menegaskan kaum muslimin dan wargaAl-Quds tidak terikat dengan keputusan penjajah Israel yang menutup musholaBabur Rahmah di dalam Masjidil Aqsha.
Dalamketerangan persnya sekh Shabri mengatakan &ldquoKami tidak terikat dengankeputusan Israel Babur Rahmah akan tetap dibuka Kami tak akan membiarkannyaditutup.&rdquo
SyekhShabri kembali menegaskan bahwa keputusan penjajah Israel tidak sah karenapengadilan Israel tidak memiliki kewenangan khusus dan tidak berhak menanganipersoalan terkait Masjidil Aqsha.
PenjajahIsrael berupaya mengubah kendali Departemen Wakaf Islam atas Masjidil Aqshaseperti yang pernah terjadi pada tahun 2017 lalu dan bagaimana respon wargaAl-Quds yang mengembalikan kendali Islam dengan menolak pintu gerbangelektronik yang dipasang penjajah zionis di gerbang Al-Aqsha lanjut KhatibAl-Aqsha.
Israelberupaya sejak mulai menyebarnya wabah corona untuk mengambil kendali Al-Aqshasecara bertahap lewat penangkapan dan deportasi serta kejahatan lainnya. Mengijinkanserbuan masuk yahudi setiap hari untuk menciptakan realitas baru secarabertahap di Al-Aqsha.
Dalamrentang satu bulan saja penjajah Israel telah mendeportasi 250 warga Al-Quds dariAl-Aqsha untuk mengosongkannya dari kaum muslimin syekh Shabri menyerukanuntuk mengintensifkan kehadiran dan shalat di Al-Aqsha.
SyekhPalestina ini mengatakan tekanan akan melahirkan ledakan dan jawaban kaummuslimin adalah berada di Baitul Maqdis dan memakmurkan Al-Aqshamengintensifkan kehadiran dan menghalangi semua upaya agresi Israelpungkasnya. (mq/pip)