AnggotaParlemen Asal Al-Quds yang dideportasi dari Tepi Barat oleh Zionis Ahmad Utwanmenegaskan adanya pembagian spasial Al-Quds dan Masjid Al-Aqsa oleh Israelhampir setiap harinya memungkinkan mereka melakukan ritual Talmud didaerah-daerah tertentu sementara orang-orang Al-Quds dilarang beribadah didalamnya.
Uthwan menekankandalam pernyataan persnya hari Ahad (12/7) bahwa langkah Zionis adalah upayauntuk memaksakan realitas terhadap mentalitas Arab Islam dan Palestina.
Diamenunjukkan penjajaha Zionis mengirim pesan yang jelas kepada Palestina danyang lainnya bahwa kedaulatan politik Israel berlaku atas Masjid Al-Aqsa dan Al-Quds.Ia mempertanyakan apakah sudah tidak ada kedaulatan Kerajaan Yordania atasMasjid Al-Aqsa?
Dia berkatasebenarnya penjajah Zionis ingin mengatakan Saya adalah pemiliknya dan sayamemutuskan apa yang saya inginkan dan apapun yang terjadi di Al-Quds adalah terserahsaya.
Uthwanmenjelaskan penjajah Zionis tidak memperdulikan reaksi ummat Islam melewatirencana dan proses yang terjadi di Al-Quds mereka konsen dengan rencanaYahudisasi yang sudah disiapkan dengan menggunakan peluang dan realitas Arab sertaPalestina untuk memaksakan sebanyak mungkin fakta di lapangan.
Dia menganggapDeportasi dari Al-Quds yang terdiri atas simbol-simbol agama dan nasionalpemuda dan wanita dan anak-anak adalah bagian dari perang yang dia lakukan Israelterhadap kota Al-Quds demi menemukan cacatnya dalam keseimbangan demografi.
Uthwanmelanjutkan penjajah Zionis menganggap pertempuran di Al-Quds adalahpertempuran demi eksistensi dan perjuangan mereka namun mereka belum berhasilmeningkatkan eksistensi mereka di Al-Quds disamping memerangi warga Al-Qudsdengan rencana-rencana tersebut. (asy/pip)