GerakanHamas menegaskan bahwa agresi Israel yang terakhir ke Gaza 6 tahun lalu(Pertempuran Daun Berguguran) akan tetap menjadi tonggak penting dalam sejarahPalestina.
Jurubicara Hamas Abdul Latif Qanu menegaskan dalam rilisnya Selasa (7/7)pertempuran ini berhasil menggagalkan tujuan Israel dan menghancurkan mimpipara pemimpinnya tentara Israel menjadi korban tewas korban luka dan menjaditawanan serta kemenangan besar bagi bangsa Palestina dan memberikan harapankebebasan bagi para tawanan Palestina di penjara Israel serta menggoncangkan systemkeamanannya.
Qanumenambahkan perlawanan Palestina pasca pertempuran ini menjadi militer yangkuat yang mampu membela bangsa dan menggagalkan rencana penjajah zionis danhari ini makin kuat dan makin kokoh untuk membebaskan Palestina dan merealisirkepulangan pengungsi ke Palestina.
DitegaskanQanu perlawanan akan tetap menjadi sarana melindungi bangsa dan hadir untukmembalas kejahatan penjajah menjadi tameng pelindung dan pejuang keamananuntuk membebaskan Palestina mengusir penjajah dari bumi Palestina dan setiapkedunguan yang dilakukan penjajah zionis terhadap Gaza akan dibalas dengankuat dan penjajah tidak akan mampu mencapai tujuannya.
Agresimiliter Israel terakhir ke Gaza dimulai pada 7 Juli 2014 dan berlangsungselama 51 hari saat itu ribuan syuhada gugur dan korban luka berjatuhan. (mq/pip)