TawananPalestina asal Gaza gugur di penjara Israel akibat penelantaran medis danpenyakit kanker yang dideritanya.
LSMWaid peduli tawanan melaporkan gugurnya tawanan Sadi al-Gharabli (74) dipenjara Israel akibat penelantaran medis.
Biromedia tawanan dalam rilisnya menyebutkan para tawanan berencana menutup menutupsemua ruangan di penjara sebagai ungkapan berkabung atas gugurnya al-Gharablidan protes atas kebijakan penelantaran medis yang diberlakukan pihak penjaraIsrael.
Denganmeninggalnya al-Gharabli jumlah syuhada gerakan tawanan meningkat menjadi 224syuhada.
Komiteurusan tawanan dan eks tawanan menyatakan pada malam sebelumnya bahwa tawananal-Gharabli masih dalam kondisi koma di tengah kemungkinan alat pernapasandicabut pihak Israel.
Sebelumnyaal-Gharabli tidak divonis parah namun kemudian dipindahkan dengan tiba-tibarumah sakit.
Jikaterbukti tawanan al-Gharabli telah meninggal makan pihak komite akan memintadiserahkannya jenazah korban untuk dilakukan otopsi dan dimakamkan.
Seharisebelumnya komite menginformasikan bahwa tawanan al-Gharabli gugur akibatpenelantaran medis di penjara Israel pasca terkena kanker sebelum kemudiandirevisi sehari kemudian.
Gerakantawanan menjelaskan tawanan al-Gharabli menderita penyakit menahun termasukgula dan tekanan darah dan kesehatannya makin memburuk akhir-akhir ini. Jugaterkena prostan dan saluran kemih yang menyebabkan sakit yang membuatnyaberteriak kesakitan dan tidak bisa tidur.
Tawananal-Gharabli termasuk tawanan lama di penjara Israel dan telah mendekam lebihdari 27 tahun dengan vonis penjara seumur hidup.
Pernahditempatkan di sel isolasi sepanjang tahun 1994 &ndash 2006 terakhir di sel penjaraEishel dan setelah itu menderita sejumlah penyakit berat.
PenjajahIsrael menahan lebih dari 5 ribu tawanan Palestina yang terbagi di 23 penjaratermasuk 180 anak-anak 43 wanita dan 500 tahanan administrative (Tanpadakwaan) 1800 tahanan sakit dan 700 membutuhkan penanganan medis secara cepat.
Tawananal-Gharabli termasuk tawanan terlama dari Gaza setelah tawanan Fuad Shubki (80)keduanya menderita kanker.
Pihakpenjara Israel memvonis al-Gharabli penjara seumur hidup setelah didakwamembunuh salah seorang perwira Israel tahun 1994 di kota Tel Aviv.
Syahidtawanan al-Gharabli menderita kanker saat berada di penjara Ramlah.
Sejumlahpermohonan dan seruan kemanusiaan yang dilontarkan pihak keluarga tidakberhasil membebaskannya dari penjara Israel meski tawanan mengalami kondisikesehatan memburuk sejak sekitar 4 bulan lalu. (mq/pip)