Pengacara yang dideportasi dari Masjid Al-Aqsa KhalidZabarqa hari ini (28/6) mengatakan Masjid Al-Aqsa berada di titik nadir yangsangat membutuhkan perlindungan dari upaya yahudisasi karakter dan kesucian yang akan merusaknya.
Pengacara Khaled Zabarqa yang diusir dari Masjid Al-Aqsa hariini mengkonfirmasi Israel memulai tahap baru dengan mengosongkan MasjidAl-Aqsa dari semua tokoh berpengaruh di lapangan yang memungkinkan kaum Yahudi berdoadi dalamnya.
Zubarqa menekankan Zionis ingin mengosongkan Al-Aqsadari semua tokoh yang membatasi gerakan dan kehadiran mereka atay mencegah kedatanganmereka di jalan-jalan.
Pihak kepolisian Israel telah memberitahukan kepada PengacaraZabarqa bahwa ia dideportasi dari Al-Aqsha selama satu pekan.
Zubarqa mengatakan”Saya diapnggil ke kantor polisistasiun Al-Qishleh Kota Tua untuk diinterogasi tentang kegiatan saya di MasjidAl-Aqsa. Mereka menuduh saya melakukan kegiatan yang mengancaman keamananpendudukan Zionis!”
Dia menambahkan saya membantah tuduhan tersebut. Polisi Zionisbertindak sewenang-wenang oleh karena itu tindakan mereka ilegal karena keberadaanmereka juga ilegal dan tentu akan melahirkan tindfakan yang ilegal pula.
Dia menunjukkan bahwa satu-satunya penyebab ketegangan dikota Al-Quds adalah polisi itu sendiri yang melakukan prosedur sewenang-wenang.Itulah yang menggerakkan dan memengaruhi perasaan umat Islam. “
Zubarqa menekankan penjajah itu telah kehilanganlegitimasinya kelayakan dan otoritas di Al-Aqsa. Mereka tidak punya hak apapundi masjid. Semua areal Masjid Al-Aqsa semua halaman kubah galeri jalan danbangunannya adalah masjid murni umat Islam.
Zubarqa membenarkan bahwa ia tidak pergi ke pengadilanIsrael yang berupaya melegalisasi semua tindakan mereka di dalam Al-Aqsa.
Dia berkata “Kami tidak akan memberikan kesempatanbagi Israel untuk memasuki Al-Aqsha melalui punggung-punggung kami walaudengan makna lain bahkan pada tingkat moral. Penjajah akan tetap ditolakprosedur penjajah akan tetap ditolak dan keberadaannya akan ditolak. (asy/pip)