Gerakanperlawanan Islam &ldquoHamas&rdquo menggelar pawai besar Jumat (26/6) di provinsiKhanyunis Gaza selatan menolak rencana aneksasi Israel terhadap Tepi Baratdan Lembah Yordan.
Parapeserta aksi membawa spanduk bertuliskan kecaman terhadap aneksasi Israel danmengingatkan keras pihak Israel untuk menghentikan rencana aneksasi Tepi Barat danLembah Yordan aksi dimulai dari sejumlah masjid di Khanyunis.
Parapeserta aksi juga meneriakan yel-yel menuntut perlawanan Palestina terutamaBrigade Al-Qassam untuk menghentikan rencana aneksasi Tepi Barat dan semuakonspirasi zionis.
Dalamorasinya tokoh Hamas Sholah Bardawil mengatakan aksi ini hadir untukmendeklarasikan penolakan terhadap rencana aneksasi zionis terhadap Tepi Baratdan Lembah Yordan.
Bardawilmenegaskan bahwa konflik Palestina dengan zionis bukan hanya sekedar sebidangtanah atau bagian wilayah maupun perbatasan namun konflik eksistensi tidakada tempat bagi musuh di bumi Palestina baik di Gaza Tepi Barat Al-Qudsmaupun wilayah 48.
Jikaada orang yang menganggap kami mengabaikan hal ini kami tegaskan bahwa kamimenolak aneksasi dan semua konspirasi zionis.
Bardawilmenyebutkan penjajah Israel memanfaatkan kesempatan normalisasi dengansejumlah negara Arab untuk meningkatkan kejahatan kejinya mencaplok wilayahPalestina dan tempat suci umat Islam.
TokohHamas ini menegaskan kejahatan aneksasi tak akan kami biarkan bisa jadiIsrael tengah membuka bagi dirinya pintu konflik terbaru dan menempatkanpersoalan pada tempatnya.
Tidakada lagi tawar menawar maupun kerjasama keamanan dan perundingan baru kitaharus menghadapi penjajah dengan perlawanan dan persatuan nasional dan bukandengan mengorbankan masa depan bangsa dan menyerahkan hak-hak Palestina kepadamusuh ungkap Bardawil.
Kepadapenjajah Israel Bardawil mengatakan &ldquoKalian tidak berada di tempat amansehingga kalian bebas berbuat apapun bangsa Palestina akan terus melakukanperjuangan dan melawan aneksasi dan kalian akan tahu sedang menghadapi bangsayang gigih berjuang&rdquo pungkas Bardawil. (mq/pip)