Tue 6-May-2025

Hari Pengungsi Internasional 72 Tahun Rakyat Palestina Jadi Pengungsi

Minggu 21-Juni-2020

Bertepatan dengan peringatan Hari Pengungsi Internasional tahun iniyang jatuh pada tanggal 20 Juni rakyat Palestina telah menjadi pengungsiselama 72 tahun. Mereka hidup di diaspora dan menjadi pengungsi di semuabelahan bumi jauh dari tanah kelahiran mereka tempat asal mereka diusirsebagai akibat pendudukan Israel atas tanah Palestina.

Penulis dan peneliti Palestina Ahmad al-Hajj mengatakan “PadaHari Pengungsi Internasional ini kami mengingat tragedi yang kami alami sebagaiorang Palestina setelah penjajah Israel memaksa kami meninggalkan kota-kotadan desa-desa kami.”

&ldquoKita juga ingat betapa rumitnya komunitas internasional berkontribusidalam persekongkolan pada pembentukan negara pendudukan penjajah Israel yangdipimpin oleh Inggris Amerika Serikat Uni Soviet dan kemudian Prancis yangsemuanya mendukung pembentukan negara entitas fungsional untuk membagi duniatimur dan dunia Arab ini dan untuk memisahkan bagian dunia ini daripenduduknya” terangnya.

Mengomentari peringatan Hari Pengungsi Internasional Amhad Al-Hajjmengatakan &ldquoPerserikatan Bangsa-Bangsa dan komunitas internasional yangmemprakarsai pengumuman Hari Pengungsi Internasional harus memikul tanggungjawab dan mempertimbangkan kembali tujuannya untuk melayani keadilan. Mereka harusbergerak berbeda dengan apa yang sudah biasa dengan menindaklanjuti resolusi-resolusiyang mereka keluarkan khususnya Resolusi 194 dan resolusi-resolusi turunannya yangmenegaskan hak para pengungsi untuk kembali ke tanah airnya terutama denganmemaksukkan Israel dalam item ketujuh dan memberikan tekanan internasional yangterlalu lemah untuk ditanggung.&rdquo

Al-Hajj mengutuk “sikap diam dunia internasional atas praktik-praktikotoritas penjajah Israel terutama seperti yang kita saksikan hari ini tentang proyekuntuk mencaplok bagian-bagian wilayh Tepi Barat yang mana hal itu tidak akanterjadi jika komunitas internasional solid sejak awal ketika geng-geng Zionis mengusirwarga Palestina dari desa-desa mereka.&rdquo

Mengenai minat yang diterima oleh Palestina secara politis danpopuler Al-Hajj menegaskan bahwa “komunitas Arab terlepas dari bencanadan keretakan sosial yang terjadi di dalamnya tetapi sebagai masyarakat yangmasih bersimpati kepada kita hari ini dan masalah Palestina adalahpenyebabnya dan mereka juga mengadopsi masalah pengungsi.”

Penulis Palestina ini menggambarkan situasi pengungsi sebagai”tragedi yang berkelanjutan yang diakibatkan oleh beberapa hal. Pertamasebagai akibat dari pengusiran dan pengasingan. Kedua sebagai akibat dariperampasan hak-hak sipil dan sosial mereka seperti Lebanon Mesir danIrak.”

Dan dia menambahkan “Dunia harus mendukung perjuanganPalestina karena itu adalah persoalan kebenaran dan keadilan sserta merupakankompas bagi masyarakat internasional. Apakah mereka mendukung keadilan danberjalan dalam logika keadilan atau logika dominasi dan kekuatan.”

Lebih lanjut dia mengatakan “Masalah pengungsi ini mengancamstabilitas dunia. Sampai bangsa Arab dan umat Islam serta orang-orang bebas didunia tidak merasakan ketidakadilan yang dipraktikkan komunitas internasionalini harus menjadi pendukung bagi yang tertindas dan yang lemah termasuk parapengungsi Palestina.”

Yayasan Hak Asasi Manusia Palestina (SYAHID) mengatakan “Realitapara pengungsi Palestina tidak dapat digambarkan karena para pengungsiPalestina tinggal di kamp-kamp yang tidak layak dihuni dan dalam jumlah besar. Dikalangan pengungsi Palestina juga mengalami tingginya angka penganggurankemiskinan dan kesulitan dalam beraktivitas.”

SYAHID merekomendasikan “perlunya memaksa penjajah Israel untukmengembalikan para pengungsi Palestina ke rumah dan properti mereka. UNRWA harusmenggandakan upayanya untuk menjamin kebutuhan para pengungsi Palestina.”

Tanggal 20 Juni setiap tahun diperingati Hari PengungsiInternasional yang diputuskan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsapada tahun 2001. Tujuannya adalah untuk mempublikasikan persoalan pengungsimenyoroti penderitaan dan kebutuhan mereka serta mencari cara-cara untukmendukung dan membantu mereka dalam konteks meningkatnya krisis dan jumlahpengungsi.

Jumlah total pengungsi Palestina yang terusir dari kota-kota dandesa-desa mereka dari tahun 1948 adalah sebanyak 56 juta jiwa. Demikian menurutsensus terbaru UNRWA pada tahun 2019. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied