Mon 5-May-2025

Euro-Mediterania Seru Dunia Internasional Bagi Beban Pengungsi

Sabtu 20-Juni-2020

ObservatoriumHak Asasi Manusia Euro-Mediterania pada Sabtu (20/6) mengatakan banyak celah yangharus diisi dan dilengkapi oleh sistem hak asasi manusia bagi para pengungsi Palestinadengan melindunginya mengamankan kebutuhan pokok mereka serta menjaga hak-haknyamengingat konflik bersenjata dan bencana kemanusiaan di dunia saat ini telah meningkatkanarus pengungsi ke negara-negara penerima.

ObservatoriumEuro-Mediterania yang berbasis di Jenewa menyoroti laporan panjang yang dikeluarkanlembaga tersebut terkait pengungsi bertema &ldquoBitter Refuge&rdquo dimana dalamlaporan tersebut menunjukan peningkatan terus menerus jumlah pengungsi di duniayang mencapai sekitar 259 juta. 199 juta diantaranya berada di bawah mandatKomisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi dan 54 juta dari mereka merupakan PengungsiPalestina yang berada di bawah mandat Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA)serta sekitar 35 juta pencari suaka.

Dalam sebuahlaporan tentang HAM lembaga ini menyatakan pertumbuhan pesat jumlah pengungsiini telah memperburuk ketakutan eksistensial di negara-negara tuan rumah. Merekaketakutan menghadapi banjir pengungsi baru pada saat sumber daya langka dankrisis ekonomi meluas dari hari ke hari. Situasi ini melahirkan praktik-praktikyang bertujuan mengurangi penerimaan jumlah pengungsi ke negerinya.

Dia menunjukkan di antara tindakantersebut adalah penutupan semua perbatasan dan pengetatan kontrol atas mereka. Disamping itu perluasan pengungsi inimengharuskan mereka kembalikan para pengungsi tersebut ke negara asalnya tidakmengintegrasikan mereka dan tidak mendapatkan layanan semestinya mengurangihak mereka yang telah ditetapkan secara internasional.

Tariqal-Liwah penasihat hukum observatorium HAM Mediterania mengatakan berlanjutnyakonflik senjata di beberapa wilayah di Timur Tengah dan Afrika Utara menjadikankrisis pengungsi terus berlanjut dan berlarut-larut. Ia memperingatkan kondisinyatelah meningkatkan jumlah pencari suaka dengan pelebaran konflik danmeningkatnya jumlah mereka yang terkena dampaknya.

Diamenunjukkan menangani masalah pengungsi tidak hanya membutuhkan upayainternasional bersama untuk berbagi beban dan meningkatkan mekanisme dukungandan asimilasi tetapi juga terutama terletak pada kerja keras untuk mengakhirikonflik bersenjata di negara-negara tersebut. Ia menyerukan internasionalharusnya bergerak secara nyata untuk menghukum negara-negara yang terlibatdalam memicu dan memperpanjang konflik ini.

Laporan “Euro-Mediterania” terkait pengungsi ini mencakup latarbelakang kondisi dan jumlah distribusinya di seluruh dunia mengenali pengungsi pencari suaka dan migrantinjauan indeks angka pengungsi dari 1990 hingga 2019 serta alasan pengungsiyang melarikan diri dari negara mereka (Timur Tengah dan Afrika Utara).

Laporan tersebut meninjau kesaksian para pencari suakadari berbagai negara di kamp-kamp Yunani misalnya di mana mereka berbicara tentang sulitnya kondisikehidupan dan kurangnya layanan selain keterlambatan pihak berwenang dalammenyelesaikan status hukumnya serta penundaan pertimbanganpermohonan suakanya.

Laporan tersebut menyajikan peta negara-negara yangmenampung sebagian besar pengungsi di dunia juga kondisi pengungsi di negara-negara tuan rumah serta sejumlah kematian pencari suakaselama perjalanan suaka disamping statistikyang menunjukkan jumlah pencari suaka yang tiba di Eropa.

Euromed Observatory for Human Rights merekomendasikanuntuk mengaktifkan kembali prinsippembagian beban internasional melalui solidaritas semua anggota komunitas untukmembantu negara-negara yang menerima pengungsi untuk menanggung beban mereka.

International Human Rights Watch meminta semua negaraterutama Lebanon dan Yordania untuk bergabung dan meratifikasi KonvensiPengungsi tahun 1951 dan protokol 1967 untuk menerapkan kerangka hukum dan hakasasi manusia yang terintegrasi dengansistem perawatan dan perlindungan hak-hak pengungsi sejalan dengan konvensi dan perjanjianinternasional terkait HAM mereka.

Dia menyerukan perlunya komitmen negara-negara tuanrumah untuk memikul tanggung jawab mereka memungkinkan para pengungsi untukmendapatkan hak-haknya dan mendapatkan kebebasan yang dijaminoleh konvensi-konvensi sertaperjanjian-perjanjian hak asasi manusia untuk para pengungsi disamping bekerja untuk menegakkan hak-hakmereka terutama hak untuk tidak melakukan refoulement (prinsipnon-refoulement).

Dia juga menekankan perlunya menolak diskriminasirasial arogansi dan pandangan inferior terhadap para pengungsi di negara tuan rumah mengadopsi pendekatanyang lebih manusiawi terhadap mereka. Negara-negara tuanrumah di bidang ini memiliki peran penting untuk mengubah wacanakebencian yang diarahkan pada mereka ke wacana rasional dan moderat berdasarkanpengakuan martabat manusia.

Euromed Observatory mendesak organisasi dan lembagayang berkontribusi dalam masalahpengungsi untuk bekerja secara lebih efektif menyebarkan budaya penerimaan para pengungsi dan migran ini dimasyarakat dengan mengadakanseminar lokakarya dan studi bandungkhusus dalam meningkatkan kesadaran tentang hak-hak pengungsi dan menindaklanjuti proses pendaftaranpengungsi serta berupayamenyelesaikan masalah mereka yang permintaan suakanya ditolak.(asy/pip)

Tautan Pendek:

Copied