Kementerian Luar Negeri dan Urusan Asing Yordania paada hari Rabu(17/6/2020) mengecam kebijakan penjajah Israel yang terus melanjutkanaktivitas dan kegiatannya di tembok barat Masjid Al-Aqsha yang diberkati.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Yordania Dhaifullah Al-Fayez dalamsebuah pernyataannya mengatakan &ldquoTembok barat adalah bagian integral yangtidak bisa dipisahkan dari Masjid Al-Aqsha.&rdquo
Al-Fayez menegaskan bahwa Wakaf al-Quds dan Departemen UrusanAl-Aqsha adalah pihak yang memiliki otoritas eksklusif dan berwenang untukmengelola semua urusan Masjid Al-Aqsha di bawah hukum internasional.
Dia memperingatkan bahwa semua pekerjaan pemeliharaan dan restorasidi Masjid Al-Aqsha yang meliputi area 144 dunam (1 dunam = 1000 meter persegi)termasuk pagar-pagar masjid berada dalam otoritas eksklusif dan kewenangankhusus Departemen Wakaf al-Quds.
Dia menegaskan bahwa penjajah Israel Israel yang posisinya sebagaikekuatan pendudukan harus menghormati kewajiban dan komitmennya dalam hal inidan menghentikan aktivias dan kegiatannya dengan segera.
Dia menyerukan perlunya penjajah Israel komitmen terhadap statushistoris dan hukum yang berlaku di Masjid Al-Aqsha. Sebagai kekutan pendudukanpenjajah Israel harus bertanggung jawab penuh terhadap keselamatan MasjidAl-Aqsha dan dindingnya.
Al-Fayez menjelaskan bahwa Kementerian Luar Negeri dan Urusan AsingYordania sudah mengirim nota protes resmi kepada penjajah Israel terkaitpekerjaan dan aktivitas yang dilakukan di tembok barat Masjid Al-Aqsha.(was/pip)