Sumber-sumber media Israel mengatakan bahwa sejumlah kebakaranterjadi di Kibbutz Beeri di daerah-daerah penggiran Jalur Gaza wilayahpendudukan Israel yang berbatasan dengan Jalur Gaza yang diduga akibat balonapi yang diluncurkan dari Jalur Gaza.
Saluran CanNews melaporkan bahwa kebakaran besar terjadi diKibbutz Beeri dekat perbatasan timur Jalur Gaza bagian tengah akibatjatuhnya balon api. Saluran televisi Israel ini menyatakan bahwa kebakaran jugaterjadi di daerah-daerah lain.
Media Israel ini menyiarkan pamandangan kebakaran di tempatkejadian sementara para petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api. Masihmenurut media Israel saat ini terpantau banyak balon diluncurkan dari JalurGaza dan kebakaran terjadi baru saja akibat balon-balon tersebut.
Media Israel melaporkan bahwa 4 kebakaran terjadi di dewan regional”Eshkol” selama jam-jam terakhir Sabtu kemarin.
Dalam konteks ini analis militer Israel Amir Boukhbootmengatakan bahwa “tampaknya saat ini sudah dimulai musim pemanasan diperbatasan Jalur Gaza. Sekarang ada kebakaran dan pagi tadi Hamas melakukanuji coba roket ke arah laut.”
Sementara itu surat kabar Zionis Yedioth Ahronoth Sabtu(13/6/2020) mengatakan “Meskipun implementasi rencana pencaplokan akanberada di Tepi Barat dan Lembah Yordan namun institusi keamanan Israel lebih mengkhawatirkanterhadap konsekuensi pencalokan ini dari sisi Jalur Gaza.”
Yedioth Ahronoth menambahkan”Dalam keadaan seperti ini Hamas dan Jihad Islam akan merasa sulit untuk tidakmembalas dari Gaza dan membuat eskalasi keamanan. Bisa jadi peluncuran balon-balonapi ini merupakan mukadimah dari ketegangan kemungkinan berlangsung selama berminggu-minggu.”
Yedioth Ahronoth mengisyaratkan bahwa “peluncuran balon apidari Jalur Gaza adalah pameran kekuatan dan kemampuan dengan tujuan untukmemberi isyarat kepada penjajah Israel ada ketidakrelaan di Jalur Gaza atasrencana Israel di Tepi Barat.”
Dalam konteks yang sama Yedioth Ahronoth sebelumnya pada hari Jumat malam mengklaim bahwasekelompok pemuda di Gaza meluncurkan balon-balon api dan peledak ke arahpermukiman-permukiman Israel di pinggiran Jalur Gaza.
Sejak pawai kepulangan yang diluncurkan sejak 30 Maret 2018 warga Palestinamenggunakan cara-cara baru untuk melawan kekerasan yang dilakukan penjajah Israelyang lebih efektif daripada batu yaitu dengan menggunakan layang-layang danbalon yang membawa bom molotov dan peledak.
Layang-layang dan balon-balon tersebut menyebabkan kebakaran luas dilahan pertanian Israel ratusan dunam (1 dunam = 1000 meter persegi) hutan. Halini menyebabkan kerugian besar di pihak Israel akibat terbakarnya tanamanmereka dan sebagian lahan dipanen lebih awal.
Hingga saat ini upaya tentara Israel untuk menangani layang-layangdan balon api ini telah gagal. Sehingga masih tetap menjadi ancaman nyata bagitanaman di dekat pagar perbatasan dengan Jalur Gaza.
Akibatnya tentara Israel mengejar siapa saja yang meluncuranlayang-layang dan balon dengan cara menembaknya baik melalui pesawat ataupenembak jitu.
Balon api adalah balon yang diikat padanya bahan yang mudahterbakar. Saranan perlawanan ini mulai digunakan Palestina setelahlayang-layang api pada Mei 2018 sebagai cara untuk memprotes pembantaian yangdilakukan oleh pasukan penjajah Israel terhadap peserta pawai. (was/pip)