Pemerintah Israeldan dinas keamanannya terus membahas rencana aneksasi dan langkah-langkah setrategisuntuk mencegah kegagalan dan mempersiapkan berbagai kemungkinan eskalasi diberbagai bidang. Aneksasi Tepi Barat yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada bulandepan akan dilaksanakan secara bertahap.
Menurutmedia Ibrani diskursus presentasi semua skenario yang mungkin dilakukan untukmempertahankan status quo dan menghadang gelombang konfrontasi hingga seranganindividu yang dilakukan oleh para pejuang intifadhah serta dampak dari pencaplokandi Gaza dan Yordania.
Semua pembahasandifokuskan pada peringatan sejumlah pejabat dan tentara Zionis terkait aneksasibagian Tepi Barat yang akan merusak upaya penyelesaian akhir dengan Hamas diJalur Gaza. Kebijakan ini juga akan mengarah pada meledaknya situasi keamanan diGaza dan kemungkinan akan terjadi peningkatan suhu di Jalur Gaza lebih tinggidaripada di Tepi Barat mengingat adanya faksi-faksi perlawanan bersenjatamenurut media Ibrani.
Pembicaraanmedia sedang berlangsung tentang berbagai skenario yang akan dilakukan PerdanaMenteri Benjamin Netanyahu yang sedang menunggu lampu hijau dari Amerika dankoalisi pemerintah Israel di dalam negeri berdasarkan prinsip pengambil alihanTepi Barat. Sebelumnya Netanyahu menekankan langkah ini sebagai &ldquopeluangbersejarah&rdquo yang akan terus bergerak maju untuk menganeksasi wilayah lainseperti Lembah Jordan dan memaksakan kedaulatan atas permukimannya Tepi Barat.
Ada banyakskenario dalam mekanisme menciptakan tragedi baru bagi rakyat Palestinatermasuk menganeksasi daerah pemukiman saja yang hanya 4% dari wilayah TepiBarat atau rencana secara struktural untuk pemukiman Zionis yang hanya 10% dariwilayah tersebut. Rencana aneksasi blok pemukiman besar di bagian barat tembok yangakan membentuk 10% dari luas area permukiman itu sendiri.
Di antaraskenario yang diharapkan juga adalah aneksasi Lembah Jordan yang merupakan 17% dariwilayah Tepi Barat atau menganeksasi semua area yang diklasifikasikan sebagai zona &ldquoC” menurut perjanjian”Oslo” yang mencakup 60% dari area Tepi Barat secara keseluruhan. Bisa juga menganeksasi semua area yangdisebutkan dalam skema Trump yang merupakan 30% dari wilayah permukiman mereka.
Netanyahutelah mengatakan kepada para pemimpin pemukiman Israel pada pekan lalu bahwaia mungkin harus menunda aneksasi di beberapa daerah. Ia menekankan komitepemetaan bersama yang ditugaskan untuk membatasi proses aneksasi masih memilikiwaktu hingga pekan depan. jika tidak berbulan-bulan dan IDF belum diberitahupersis apa yang dipikirkan.
Dalamkonteks yang sama surat kabar Israel Hume telah mengutip sumber-sumberdiplomatik Arab dan seorang pejabat di kantor Presiden Otoritas PalestinaMahmoud Abbas bahwa Israel bermaksud mengimplementasikan rencana aneksasi dan memberlakukan kedaulatan secara bertahapantara Juli dan September mendatang.
Menurutsurat kabar itu seorang pejabat senior Arab mengatakan “Menerapkan skemamenurut pandangan Israel sesuatu yangpasti namun mengingat seruan dari sejumlah para pemimpin negara-negara Arabmoderat yang dipimpin oleh raja Yordania tidak mudah melaksanakanya. Oleh karenaitu diputusakan akan dilaksanakan secara bertahap dan dibagikan menurut jadwalyang lebih fleksibel.
Di pihaklain penulis dan analis politik Yassin Ezz El-Din menegaskan kebijakan negaraIsrael sejak awal mengadopsi kebijakan bertahap. Dimulai dengan langkah kecildan jika disambut dengan diam mereka akan melanjutkan langkah berikutnya. Jikaada perlawanan maka akan dihentikan dalam kebijakan yang dirasa sulitdijalankan.
Ezz El-Dinmengatakan kepada “Freedom News” bahwa sebelum pernyataan inidikeluarkan Israel tidak akan mengambil langkah mengejutkan karena itu akanmeledakkan kemarahan orang dan kita dapat memasuki pemberontakan baru.
Penulis EzzEl-Din menekankan Israel akan berusaha keras untuk menganeksasi Tepi Barat secarabertahap dimulai dengan langkah-langkah praktis kemudian aneksasi secara formaldan final hingga sampai pada akhirnya sampai orang meresa terbiasa denganrealitas baru ini. Dalam kaitan ini pemerintah Zionis tidak akan mengizinkan memasukiLembah Jordan tanpa melihat atau mendengar keberatan yang berarti.
DiamenambahkanZionis bertaruh pada protes terbatas Palestina yang akan keluar dankemudian menerima fait accompli seperti yang terjadi dalam beberapa tahunterakhir sehingga Zionis berhati-hati tentang dosis pelaksanaannya agar aksi protestidak keluar dari kendali.
Ezz El-Dinmengatakan dapat dikatakan bahwa rezim Arab bersekutu dengan negara Israelseperti Emirates Jordan dan Arab Saudi. Mereka mendesak penundaan langkahaneksasi karena akan mempermalukan mereka dengan rakyatnya sendiri. Selainakan menyebabkan keresahan internal terutama di Yordania.”
Diamenjelaskan “Oleh karena itu proses bertahap dan penundaan aneksasiformal dan final akan membantu sistem ini. Ia menyerukan perhatian gravitasigradien dan kekhawatiran yang akan memicu konfrontasi dengan Zionis tanpamenunggu peristiwa besar dan mengejutkan. (asy/pip).