Sheikh Raed Salah Ketua gerakan Islam Wilayah Jajahan 48mengatakan penjajah Israel telah kobarkan perang agama dan ideologis terhadappemahaman dan konsep Islam.
Salah menekankan kita akan memenangkan pertarungan inidemi prinsip Islam dan nasional walau Zionis terus menuntut dan mencobamenghukumnya karena menggunakan istilah-istilah Islam seperti “Ribath danShuhada”.
Menurut laporan anggota dari tim pembela Omar Khamaysehdalam wawancaranya dengan “Pusat Informasi Palestina” paska sidangbanding di pengadilan Zionis menyebutkan Sheikh Salah sudah menegaskan perlunyahakim pengadilan meminta maaf kepada bangsa Arab dan Islam karena paradigmayang salah terhadap Islam karena keyakinanya.
Khamaysehmengatakan dalam pidatonya di “Pusat Informasi Palestina” bahwaPengadilan Pendudukan Pusat di Haifa menunda mengambil keputusan barunya padatanggal 17 Juli tahun depan dan pemenjaraan yang berkelanjutan sertapembatasan yang dikenakan pada Sheikh Salah.
Khamasyehmenjelaskan pengadilan pusat Israel di Haifa telah menunda keputusannya yangbaru sampai 17 Juli mendatang dan terus melanjutkan tahanan rumah terhadap RaedSholah  serta sejumlah peraturan yangmengikat terhadapnya.
Ia jugamenjelaskan kasus yang ditimpakan terhadap Syaikh Sholah bersifat politistidak ada satupun logika hukum yang bisa menjeratnya.
Pengadilan Zionisdi Haifa pada Kamis (11/6) hari ini meninjau uang pengajiam banding yangdilakukan para pembela Raed Sholah atas putusan pengadilan di Haifa yangmenetapkan hukuman penjara 17 bulan bagi Raed Sholah dalam kasus yang dikenaldengan &ldquoKasus Prinsip&rdquo.
Pada24 Nopember 2019 pengadilan pusat Zionismendakwa Sholah dengan tudingan &ldquoprovokator terorisme” dan”mendukung organisasi terlarang” yaitu gerakan Islam yang dipimpinya sebelum dibubarkan pemerintahan Israelpada 27 November 2015. Kemudianpada 10 Februari 2020pengadilan menetapkan hukuman penjara pada Sholah selama 28 bulan dalam kasusini dikurang 11 bulan masa kuruangan dalam tahanan sebelum vonis di atas. (asy/PIP)
