Sekretaris Jenderal Koalisi Dunia untuk Membela Al-Quds danPalestina Dr. Muhammad Akram al-Adlouni mengungkapkan peluncuran kampanyeinternasional untuk membela Tepi Barat di bawah slogan “Tepi Barat MilikBangsa Kami”. Kampanye ini untuk melawan rencana penjajah Israel yang akanmenguasai wilayah Palestina dengan melanjutkan kebijakan Yahudisasi dan permukiman-permukimanilegalnya di Tepi Barat dan kota al-Quds atau Yerusalem.
Dalam sebuah wawancara khusus dengan surat kabar Al-Sabeel Al-Adlounimenegaskan bahwa kampanye tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh kekuatan-kekuatanpartai-partai parlemen serikat pekerja gerakan-gerakan rakyat dan mediamassa dari berbagai negara di dunia.
Dia meminta pemerintah negara-negara Arab dan dunia Islam untukmenghentikan normalisasi dengan penjajah Zionis untuk bergandengan tangan dan menghentikanpertikaian dan untuk mencari kepentingan bersama daripada mempertajam gesekanyang dipicu oleh Washington dan Zionisme global.
Al-Adlouni meminta masyarakat Arab dan Islam serta orang-orangbebas merdeka di dunia untuk bersatu dan memutuskan untuk menghadapi penjajah Zionisdi dalam negeri dan di luar negeri apa pun keadaan sulit yang terjadi saat inibaik di tingkat lokal regional dan internasional. Dia menegaskan bahwa pencaplokanwilayah Tepi Barat yang dilakukan penjajah Israel berarti mengakhiri “proyeknegara Palestina”.
Bahaya Pencaplokan Wilayah Tepi Barat
Al-Adlouni mengatakan &ldquoPencaplokan wilayah Tepi Barat dan LembahYordan berarti berakhirnya proyek negara Palestina yang dipimpin olehOtoritas Palestina karena sudah tidak ada lagi harapan adanya entitasPalestina di Tepi Barat yang berarti mengakhiri eksistensi Palestina di tanahPalestina. Karena sudah tidak ada lagi kekuatan atau ruang untuk bermanuveryang tersisa bagi Otoritas Palestina sebagai akibat dari penggunaan alat dankebijakan yang ketinggalan zaman oleh Otoritas Palestina.&rdquo
Selanjutnya Al_Adlouni menjelaskan secara ringkat bahayapencablokan wilayah Tepi Barat oleh Israel. Bahaya-bahaya tersebut adalah sebagaiberikut:
1. Pencaplokan ini akan memotong-motong Tepi Barat sehinga tidaksaling terhubung satu dengan lainnya. Mencegah keterhubungan antara kota-kotadan desa-desa serta antara propinsi-propinsinya. Tepi Barat akan terbagi menjadi28 bagian tidak ada hubungan geografis di antara bagian-bagian tersebut kecualijalan-jalan atau terowongan-terowongan Israel.
2. Pencaplokan ini akan berakibat pada penggusuran dan penyitaan daerahpertanian yang subur tempat-tempat suci serta penyitaan air tawar sehingga membuatTepi Barat tanpa sumber daya nyata untuk tiga juta orang Palestina yang tinggaldi sana.
3. Pencaplokan akan mengakhiri mimpi negara Palestina di tanah TepiBarat dan Jalur Gaza dan al-Quds sebagai ibu kota negara Palestina tersebut.
4. Mengisolasi Tepi Barat dari wilayah Arab sekitarnya melaluiYordania. Di mana ikatan antara penduduk Tepi Barat dan Yordania tidak dapatdipisahkan.
5. Israel akan menguasai penuh tanah dan orang Palestina. Sehingga semuapotensi rakyat Palestina menjadi sandera di tangan penjajah Israel. Bahkan potensiekonomi Palestina menjadi bagian dari roda ekonomi Israel.
6. Jadi jika Lembah Yordan dicaplok penjajah Israel maka permukiman-permukimantersisa seluas 30% dari total luas wilayah Tepi Barat yang dihuni hanya 4%dari total jumlah pemukim Yahudi. Ini berarti bahwa penjajah Israel telahmenyelesaikan pertempuran secara demografis tidak hanya di al-Quds tetapi disebagian besar wilayah Tepi Barat. Dan berikutnya diikuti dengan kebijakan(penjepit) untuk mengepung eksistensi Palestina di Tepi Barat.
Jika Israel Berhasil Caplok Tepi Barat
Menurut Al-Adlouni melalui proyek pencaplokan ini pihak otoritas penjajahZionis ingin mewujudkan sejumlah target dan tujuan. Menurutnya tujuan yangpertama adalah pengusiran orang-orang Palestina. selanjutnya adalahpengambilalihan tanah dan pembangunan permukiman-permukiman Yahudi di atasnya.
Target dan tujuan yang kedua dari proyek pencaplokan Tepi Baratoleh penjajah Zionis adalah memukimkan orang-orang Israel di permukiman-permukimanini menciptakan eksistensi demografis (geografis dan demografis) yangmempengaruhi secara langsung dan tidak langsung terhadap eksistensi Palestinasaat ini dan masa depan.
Al-Adlouni menegaskan bahwa hal ini secara langsung memerlukanlangkah-langkah koloni dan kebijakan-kebijakan penggantian yang harus dilakukanoleh penjajah Zionis. Hal-hal tersebut sudah bukan rahasia lagi. Yaitu(pembersihan etnis diskriminasi rasial pemindahan paksa dan pemutusanwilayah-wilayah Tepi Barat secara geografis).
Lebih lanjut Al-Adlouni menyatakan bahwa hal tersebut secara alamiakan mengarah pada Yahudisasi al-Quds yang diduduki penjajah Israelmengisolasi kota al-Quds secara geografis dan demografis sehingga bisamengontrol secara sepihak atas Masjid Al-Aqsha tanpa ada pihak lain dan menyelesaikanrencana pembagian masjid berdasarkan tempat dan waktu antara kaum Muslimin dan danYahudi yang akhirnya membuka jalan bagi penghancuran masjid dan diganti denganpembangunan sinagog Yahudi di atasnya yang mereka kalim sebagai &ldquoSolomonTemple&rdquo berdasarkan narasi dan visi Talmud mereka yang sudah dirubah. (was/pip)