Pada hari Sabtu (30/5/2020) para pemukim pendatang Yahudi menyerangwarga Palestina di Jalan Al-Shallala di kota Hebron yang diduduki penjajahIsrael.
Himpunan Pemuda Anti Permukiman Ilegal Yahudi menyebutkan bahwasekelompok pemukim pendatang Yahudi melemparkan batu ke rumah-rumah warga. Sementaratentara penjajah Israel yang berada di lokasi memberi perlindungan kepada parapemukim Yahudi.
Sebelumnya keluarga Sidr di Jalan Shallala menjadi target seranganpara pemukim pendatang Yahudi dengan tujuan untuk memaksa keluarga tersebut pergidan mengubah rumah tersebut menjadi koloni baru bagi para pendatang Yahudi.
Keluarga-keluarga Palestina yang tinggal di Jalan Shallala terus menghadapitekanan besar dari penjajah Israel yang mengizinkan para pemukim pendatangYahudi untuk menguasai sejumlah rumah warga Palestina yang terakhir adalahrumah keluarga Tahbub yang lokasinya berdekatan dengan koloni permukiman Yahudi”Dibawiya” yang merupakan zona tertutup atas perintah militerIsrael. Warga Palestina dilarang masuk ke sana selama lebih dari 15 tahun.
Jalan Shallala adalah salah satu jalan komersial paling aktif diHebron. Namun pelanggaran dan aksi kekerasan yang dilakukan penjajah Israel danpara pemukim Yahudi menyebabkan penutupan puluhan toko dan menghentikankehidupan di daerah yang berdekatan dengan titik kontak dengan kolonipermukiman Yahudi “Beit Hadassah” tersebut.
Sejak pendudukan Hebron pada tahun 1967 penjajah Israel telahmembangun permukiman ilegal yahudi &ldquoKiryat Arba&rdquo serta berusaha mengubah kotatua di Hebron menjadi permukiman Yahudi yang dibantu oleh Perjanjian Oslo yangmembagi kota menjadi dua bagian (H1) dan (H2) yang merupakan wilayah yanglebih buruk daripada wilayah zona (C) di Tepi Barat (zona c adalah wilayah yangsecara administratif dan keamanan di bawah kendali Israel). Hal ini yang menempatkanHebron dan Masjid Ibrahimi sepenuhnya di bawah kendali penjajah Israel.(was/pip)