Sejumlah faksi dan tokoh Palestina mengutuk eksekusipasukan Israel terhadap Iyad Khairy Al-Hallaq asal Kota Tua Al-Quds jajahan. Padahaldia adalah seorang yang berkebutuhan khusus.
Pagi ini polisi Zionis mengeksekusi seorang pemuda Palestinadi gerbang Al-Asbat Kota Tua Al-Quds jajahan. Ia diketahui bernama Iyad KhairyRouhi Al-Hallaq (32 tahun) yang memiliki kebutuhan khusus atau cacat. Ia sedangmenempuh pendudukan di Sekolah Industri (Al-Bakriya) di gerbang Al-Asbat.
Seorang juru bicara gerakan Hamas Hazem Qassemmengatakan hal ini dalam sebuah pernyataannya hari ini Sabtu (30/5). Ia mengatakaneksekusi tentara Zionis terhadap warga negara Palestina dengan kebutuhan khususdi Al-Quds menunjukan kejahatan dan kesadisan para pemimpin Zionis terhadapwarga Palestina.
Dia menambahkan “Kejahatan-kejahatan ini akanselalu menjadi bahan bakar bagi revolusi bangsa pejuang Palestina yang tidakakan berhenti sampai penjajah meninggalkan seluruh tanah Palestina. Semuatindakan mereka akan direspon dengan aksi perlawanan dan pemberontakan yangberkelanjutan.”
Dia menekankan “Perilaku teroris Zionis dari kalanganpara pemimpin pendudukan Israel yang haus darah Palestina menegaskan skalakejahatan yang dilakukan oleh beberapa pihak yang berusaha untuk menormalkandengan pendudukan.”
Dalam kaiatan ini Gerakan Mujahidin Palestina menyerukan dikobarkanyaperlawanan terhadap pendudukan sebagai respons normal terhadap penjajahan dankejahatan mereka dengan segala cara yang tersedia.
Kejahatan mengeksekusi pemuda Palestina yang tak berdayadengan kebutuhan khusus adalah bukti barbarisme dan kejahatan musuh Zionis selainmembuktikan kepada dunia bahwa pendudukan Zionis dan praktik biadabnya adalahideologi rasis kriminal kata Moamen Aziz pejabat media gerakan itu.
Aziz menambahkan “Kejahatan ini mirip dengan kebijakanrasis yang dipimpin kepala kejahatan di dunia (Amerika) yang membunuh danmenghukum menurut ras dan warna kulit.”
Sementara itu Nayef Al-Rajoub anggota Dewan Legislatifmenekankan eskalasi eksekusi pemuda Palestina oleh peluru Zionis di Tepi Baratdan Al-Quds dengan alasan apa pun adalah untuk persiapan ke tahap palingberbahaya dalam melikuidasi masalah Palestina dan menghilangkan sisa tanah.
Rajoub mengatakan “Pembunuhan dilakukan oleh tentaraZionis di malam hari dan pertumpahan darah persidangan dan pembunuhan dijalanan mempersiapkan tahap berikutnya dengan mencaplok tanah Palestina yangtersisa untuk entitas pendudukan dan mempersiapkan jalan Palestina untukmencaplok Tepi Barat.”
Perwakilan Rajoub mengatakan bahwa situasi yangmengerikan di negara Islam dan Arab dan posisi Otoritas dan ketidakmampuannyauntuk melindungi warga negara berani pendudukan dengan darah Palestina.
Rajoub menekankan bahwa kebijakan eksekusi dan pembunuhantidak akan berhasil menghalangi orang-orang Palestina karena gagal di masalalu dan akan gagal di masa depan dan tidak akan melanggar kehendak warga ataumenyebabkan mereka menyerah.