Anggota DewanLegislatif Palestina mengutuk upaya yang dilakukan pemerintah Zionis untukmembatasi jumlah jamaah di kedua masjid utama Palestina Al-Aqsa dan Ibrahimidi Hebron. Ia menekankan kebijakan ini merupakan kejahatan Yahudisasi danpelanggaran mencolok hak-hak rakyat Palestina.
Aleg AhmadAbu Halabiyeh mengatakan Keputusan Komite Al-Quds dan Al-Aqsa di DewanLegislatif dalam pernyataan tertulisnya hari ini Kamis (5-28) menegaskan Identifikasijumlah jamaah oleh keamanan Israel adalah kebijakan baru Israel Al-Aqsa dalamrangka menguasai dan memblokir pemblokiran pembagian ruang tempat. Inimerupakan masalah serius dan gangguan yang mencolok.
Diamenambahkan penjajah Zionis mengambil keuntungan atas pandemi Corona untukmencapai kontrolnya atas Masjid Al-Aqsa dengan menutup dan mendominasinya dalamrangka kejahatan yang tidak dapat diterima.”
AbuHalabiyyah memperingatkan kebijakan otoritas Zionis yang disengaja dan menargetkankota Al-Quds dan Masjid Al-Aqsa merupakan serangan dan pelanggaran terhadaphukum internasional.
RakyatPalestina di Tepi Barat dan wilayah jajahan 48 dihimbau untuk menolak kebijakanini dengan menambah jumlah mereka di kedua masjid tersebut sebagai bentukpenolakan atas kebijakan pemerintah Zionis yang terakhir.
AbuHalabiyya menekankan rakyat Palestina telah berhasil menggagalkan portalelektronik yang dipasang untuk menghalangi warga di gerbang Al-Rahmah Al-Aqsa. Makakebijakan terakhir inipun rakyat Palestina akan dapat menggagalkanya kembali.(asy/pip)
