Puluhanwarga berhasil masuk Masjid Ibrahimi Selasa (26/5) dan menunaikan shalatsubuh meski dilarang pasukan Israel setelah sebelumnya masjid ditutup selama3 bulan disebabkan wabah corona.
Menurutsumber di lokasi pasukan Israel menahan sejumlah warga dan memasangperlintasan militer dan memperketat prosedur keamanan di gerbang elektronikdan jalan menuju ke masjid Ibrahimi. Pasukan Israel menghalangi warga pergikesana dan hanya mengijinkan 50 orang saja kemudian berupaya mengusir wargadan melarang shalat di halaman luar masjid.
Kepaladepartemen wakaf Hebron Hafdzi Abu Sininah mengecam prosedur yang diberlakukanIsrael untuk mengosongkan Masjid Ibrahimi dari warga Palestina lewat kebijakanrepresif dengan menutup gerbang elektronik dan menghalangi pergerakan wargadi perlintasan militer dan menahan mereka.
Prosedurkeamanan yang diberlakukan terhadap kaum muslimin di gerbang masjid merupakanpelanggaran nyata dan provokasi terhadap perasaan kaum muslimin ujar Hafdzi.
Abu Sininahmenambahkan Masjid Ibrahimi akan tetap menjadi symbol Islam meski Israelterus berupaya menguasainya. Dan menyerukan kepada segenap warga Palestinauntuk memakmurkan masjid dan menunaikan shalat di dalamnya.
PenjajahIsrael menguasai kota tua di Hebron tempat keberadaan Masjid Ibrahimi danmemasang sejumlah pintu dan perlintasan militer di gerbang masjid.
Disebutkanbahwa mantan menteri pertahanan Israel Nevtali Benet pada 13 Mei lalumenyetujui proyek permukiman zionis di kota Hebron mencakup penyitaan wilayahPalestina terutama masjid Ibrahimi untuk membangu jalan yang memungkinkanpara ekstrimis yahudi menyerbu masuk dan membangun lift untuk mereka. (mq/pip)
