Otoritaspenjajah Israel Selasa (26/5) mendeportasi seorang petugas keamanan MasjdilAqsha Hamzah Namer dari Al-Aqsha selama 6 bulan kedepan.
Keputusandeportasi ini diambil setelah Namer dipanggil menghadap ke kantor interogasiQasylah.
Otoritaspenjajah Israel menangkap Namer pekan lalu saat menunaikan tugasnya di masjidQubbatus Sakhra dan melarang pasukan Israel menyerbu masuk melalui pintugerbang al-Jannah untuk memeriksanya kemudian pasukan Israel membawanya kepusat interogai Qasylah di kota tua Al-Quds. Kemudian menyerahkan keputusan deportasidari Al-Aqsha setelah menginterogasinya hari ini oleh pihak intelijen Israel.
PasukanIsrael menangkap Namer lebih dari sekali dan mendeportasinya dari MasjidilAqsha beberapa kali dalam rangkaian kebijakan Israel untuk mengosongkanMasjidil Aqsha dari para pemakmurnya dan para petugas keamanan gunamemudahkan proyek serbuan para pemukim zionis ke Masjidil Aqsha.
Dalamkonteks lainnya pasukan Israel menebar ancaman penggusuran terhadap 10 sumurair di kota Zawiya Salfit Barat.
Menurutsumber di lokasi pasukan Israel menyerahkan ancaman surat penggusuran sumurair di kawasan bagian barat kota sumur air tersebut milik sejumlah wargaPalestina. (mq/pip)
