Pengadilan Tinggi Israel pada hari Rabu (20/5/2020) menolak permintaanPM Israel Benjamin Netanyahu agar mengizinkan dia absen dari sidang terkaitkasus korupsi yang menjeratnya dalam persidangan Ahad depan. Pengadilan memintauntuk dia tetap hadir di hadapan Majlis Hakim.
Pengadilan juga menolak permintaan untuk mengizinkan kehadiranpengacara pembela lain untuk setiap terdakwa. Untuk diketahui bahwa pembatasanyang diberlakukan ini sesuai dengan peraturan darurat yang diberlakukan olehpemerintah untuk mencegah penularan virus Corona. Pengadilan hanyamemperbolehkan satu anggota tim pembela untuk setiap terdakwa hadir di ruangsidang.
Sebelumnya Netanyahu meminta pengadilan untuk membebaskannya daripanggilan untuk menghadiri sidang pada tanggal 24 Mei. Dia menganggap sidang tersebutadalah sidang formalitas. Dia berpendapat bahwa membawa pengawal pribadi hanya akanmenjadi pemborosan uang publik dan melanggar aturan yang diberlakukan untuk mencagahpenyebaran virus Corona.
Para hakim menolak klaim Netanyahu bahwa kehadirannya tidakdiperlukan. Mereka menulis bahwa “kontribusi pemohon untuk persidanganadalah dengan mengkonfirmasi bahwa dia telah membaca dakwaan dan memahamiisinya.”
Mereka menambahkan bahwa “menurut Netanyahu dia sudah membacasurat dakwaan beberapa kali dan memahami isinya dan inilah tepatnyakontribusi yang diperlukannya untuk datang ke persidangan dan mengkonfirmasihal-hal yang terkandung dalam surat dakwaan tersebut.”
Menyusul keputusan pengadilan yang mengharuskan Netanyahu hadir dihadapan Majlis Hakim saluran TV12 mengutip orang-orang dekat Netanyahu yang menyatakanbahwa yang disebut terakhir akan memenuhi keputusan pengadilan dan tidak akanabsen sejak awal persidangan. (was/pip)