Wed 7-May-2025

Akankah Israel Buka Masjid Al-Aqsha untuk Peyerbuan Pemukim Yahudi?

Selasa 19-Mei-2020

Para aktivis kelompokYahudi pada hari Senin (18/5/2020) mengajukan petisi ke Mahkmah Agung penjajahIsrael. Mereka meminta agar mahkamah memaksa pemerintah penjajah Israel agarmembukan area Masjid Al-Aqsha untuk penyerbuan para pemukim pendatang Yahudi kedaerah area masjid. Meskipun pihak departemen wakaf Islam telah mengeluarkankeputusan penutupan masjid untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

Petisi dari “organisasi-organisasiyang menyerukan pembangunan kuil di atas Masjid Al-Aqsha” ini menyebutkanbahwa “Temple Mount” (Masjid Al-Aqsha) telah ditutup untukorang-orang Yahudi selama beberapa minggu sementara karyawan dan orang-orangdari Departemen Wakaf Islam diizinkan untuk datang dan shalat di tempat tersebut.

Pengacara kelompokini mengklaim bahwa penutupan area Masjid Al-Aqsha&nbsp dilakukan sesuai dengan perjanjian ilegalantara “Israel” dan Yordania sehingga orang-orang Yahudi dicegahnaik ke Masjid Al-Aqsha.

Dia menyatakanbahwa perjanjian antara kedua negara ini telah diredam dan bertentangan denganhukum Israel yang mengizinkan kebebasan bergerak dan naik ke situs tersebut.

Sementara itu Kejaksaan Agung Israel meminta agar menanggapi klaim danpetisi ini dengan pintu-pintu tertutup dengan alasan kerahasiaan dan materiintelijen. Di mana hakim Mahkamah Agung menyetujui permintaan kejaksaan iniyang telah meninjau motif penutupan (Masjid Al-Aqsha) dan perjanjian antara Israeldan Yordania mengenai hal ini.

Pada akhir Maret lalu Departemen Wakaf Islam telah mengumumkan penangguhanmasuknya jamaah ke Masjid Al-Aqsha sebagai langkah pencegahan untuk mencegahpenyebaran virus Corona dan untuk menjaga nyawa para jamaah.

Sejak itu pintu Masjid Al-Aqsha ditutup. Shalat di dalamnya telahdibatasi untuk para penjaga masjid dan karyawan di Departemen Wakaf Islam di al-Quds.

Setelah pintu masjid ditutup para pemukim Yahudi tidak dapatmenyerbu ke dalam masjid melalui Gerbang Mugrabi yang berada di dinding baratMasjid Al-Aqsha.

Para tokoh dan lembaga-lembaga al-Quds memperingatkan adanya kecenderungan”berbahaya” dari Israel untuk menerapkan kedaulatan mereka atas MasjidAl-Aqsha dengan memanfaatkan penutupan Masjid Al-Aqsha bagi para jamaahnyadengan alasan mencegah penyebaran virus Corona.

Yayasan al-Quds Internasional menilai bahwa perjanjian antara Yordaniadan otoritas penjajah Israel mengenai pengaturan untuk mengelola Masjid Al-Aqshatermasuk prosedur untuk membuka dan menutupnya sebagai “kemunduran yangbelum pernah terjadi sebelumnya dan sebagai bentuk pengakuan secara implisit ataskedaulatan Israel atas situs-situs suci.”

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis hari Ahad (17/5/2020) Al-QudsInternaional mengatakan “Perjanjian politik tentang pengaturan untukmengelola Masjid Al-Aqsha termasuk prosedur untuk membuka dan menutupnyaadalah perkembangan baru dan berbahaya serta belum diumumkan sebelumnya danmerupakan bentuk pengakuan implisit atas kedaulatan Zionis atas Masjid Al-Aqsha.”

“Karena itu hal ini membutuhkan peninjauan kembali terhadap perkembanganini sebelum berubah menjadi sebuah pendekatan yang merugikan Al-Aqsha danhak-hak permanen di Al-Aqsa yang tidak dapat dirubah oleh siapapun dari semua generasiMuslim dari generasi ke generasi. Perjanjian ini juga merusak citra dankepemimpinan Yordania.” (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied