Mantankepala biro politik Hamas Khalid Misy&rsquoal mengapresiasi sikap pembelaanJordania terhadap persoalan Palestina yang disebutnya sangat diharapkan.
Dalamseminar politik yang digelar organisasi Ikhwanul Muslimin di Jordania viaonline memperingati Nakba Palestina ke 72 dengan tema: &ldquoKepulangan SebagaiHak dan Kehendak&rdquo Jumat (15/5) Misy&rsquoal mengatakan &ldquoJordania memilikikeistimewaan dalam hubungannya dengan Palestina warisan sejarah danpengorbanan yang besar.&rdquo
Misy&rsquoalmeminta respon kuat Jordania atas pelanggaran Israel seraya mengatakan &ldquoJordaniaterbiasa memiliki sikap istimewa menulak rencana penggabungan Tepi Barat danperluasan permukiman zionis oleh penjajah Israel.&rdquo
Terkaitdampak Nakba terhadap rakyat Palestina Misy&rsquoal mengatakan &ldquoPenjajahmenginginkan Nakba sebagai awal berakhirnya Palestina namun dengan ijin Allahkami menjadikannya sebagai awal untuk kebangkitan Palestina sejumlah Negara ketikadiuji dengan malapetaka banyak yang patah semangat namun Nakba Palestinamembuat kami makin kuat dan semangat untuk menghadapi penjajah dengan segenapkekuatan.&rdquo
Misy&rsquoalmenegaskan Palestina butuh reaksi nyata untuk menghadapi bahaya zionis takcukup hanya ungkapan kecaman dan kutukan.
MenurutMisy&rsquoal Palestina telah menjadi sekolah bagi perlawanan pasca 100 tahunperjuangan. Palestina telah menyaksikan semua bentuk perlawanan melawanpenjajahan yang telah menimpa persoalan Palestina sejak tahun 1920.
Kepahlawananbangsa Palestina tidak akan berhenti dan tidak akan berakhir.
Seminaronline digelar oleh gerakan Islam di Jordania diikuti tokoh nasional danIslam antar lain anggota parlemen Dimah Thahbub tokoh IKhwanul Muslimin JamilAbu Bakar Saman Khauri syekh Thilal al-Madhi dengan moderator Ahmadal-Syeikh. (mq/pip)
