Tue 6-May-2025

Israel Manfaatkan Corona untuk Menguasai Al-Aqsha?

Senin 11-Mei-2020

Segera setelah epidemi Corona mulai menyebar di Palestina Israeldan organisasi-organisasi ekstremis Yahudi mulai berusaha menggunakan danmengadaptasi pandemi ini untuk melayani kepentingan dalam berbagai bentuk terhadapMasjid Al-Aqsha yang diberkati.

Polisi penjajah Israel mulai menutup beberapa pintu Masjid Al-Aqshasebagai upaya untuk memanfaatkan masalah virus ini untuk memperketat prosedurnyapada Al-Aqsha dan para jamaah kaum muslimin yang datang ke masjid.

Seruan memanfaatkan pandemi

Pada pertengahan Februari lalu kelompok-kelompok yangmengkampanyekan pendirian Kuil Yahudi menyerukan agar dilakukan pelarangan shalatSubuh di Masjid Al-Aqsha karena dianggap sebagai penyebab penyebaran wabah ini.

Bersamaan dengan pengumuman dari Perdana Menteri Israel BenjaminNetanyahu untuk melarang berkumpulnya lebih dari 100 orang ada seruan-seruandari kalangan Israel untuk mengimplementasikan keputusan ini terhadapshalat-shalat yang dilaksanakan kaum muslimin di Masjid Al-Aqsha.

Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel Gilad Ardan juga meminta DewanKeamanan Nasional untuk mencegah warga Palestina di Tepi Barat memasuki Masjid Al-Aqshadengan dalih agar mereka tidak menularkan virus setelah ditemukan kasuspertama di Betlehem.

Dalam konteks ini Ayman Zidan Wakil Ketua Al-QudsInternational Foundation menegaskan bahwa penjajah Israel terus berusahamemanfaatkan keadaan ini sebagai lingkaran berkelanjutan dari rencana danproyeknya untuk mengukuhkan kedaulatannya atas Masjid Al-Aqsha yang diberkati.

Dalam sebuah wawancara khusus dengan Pusat Informasi PalestinaZaidan mengatakan bahwa penjajah Israel berusaha menggunakan pandemi ini untukberbagai orientasi. Yang paling menonjol adalah bahwa masuknya pandemi menjadisebab dihentikannya kegiatan subuh bersama yang telah tumbuh dan menyebar diTepi Barat dan al-Quds.

Dia menjelaskan bahwa sumber kekhawatiran yang luar biasa sejakawal penutupan Masjid Al-Aqsha adalah upaya penjajah Israel memanfaatkan penutupanini untuk mengendalikan manajemen Masjid Al-Aqsha yang diberkati terutama ditengah-tengah jauhnya mereka yang selama ini bersiaga di dalam Masjid Al-Aqshadan para jamaah dari Masjid al-Aqsha. Padahal mereka selama ini dianggapsebagai pelindung paling penting dalam melindungi Masjid Al-Aqsha.

Prosedur yang ketat

Mengenai langkah-langkah paling menonjol yang diambil oleh penjajahIsrael selama penutupan Masjid Al-Aqsha Zaidan menyatakan bahwa penjajahIsrael memutuskan untuk menutup semua pintu bagi para penjaga dan karyawan MasjidAl-Aqsha kecuali dua pintu yaitu pintu Asbat dan Silsilah. Zaidan menjelaskankenapa mereka memilih dua pintu ini yang masih dibuka karena di kedua pintuini banyak tersebar luas anggota pasukan polisi Israel.

Dia menyatakan bahwa pintu Al-Majlis ditutup untuk mengisolasi DepartemenWakaf Islam di al-Quds berupa penutupan sekolah Manjakiyah School yangartinya sama dengan mengisolasi Departemen Wakaf yang ada di dalam MasjidAl-Aqsha. Dia mengingatkan bahwa sejak 1967 penjajah Israel telah berusahauntuk mengisolasi Departemen Wakaf ini dari Masjid Al-Aqsha dan fasilitas yangada di dalamnya.

Dia menyebutkan bahwa penjajah Israel berusaha menghilangkandokumen mengukuhkan status administratif departemen wakaf. Mereka mengendalikanpara yang masuk dan yang keluar. Sehingga penjajah Israel menjadi pihak yangmemerintah dan melarang di Masjid Al-Aqsha. Dia menegaskan bahwa polisi penjajahIsrael mempertahankan intensitas kehadiran mereka di Al-Aqsha meskipun sepijamaah. Penjajah Israel juga mempertahankan keberadaan polisi Israel meskipuntidak ada jamaah yang datang.

Dia menyatakan bahwa penjajah Israel merasa sangat puas dengan aparatkeamanannya atas penutupan Masjid Al-Aqsha. Terutama di bulan Ramadhan yangbiasanya penuh dengan kedatangan jamaah yang mengalir. Sering terjadi gesekan antarapolisi dan jamaah. Pihak posisi penjajah Israel biasanya berusaha membatasi usiamengendalikan aksi unjuk rasa di depan al-Aqsha dan saat iktikaf. Semuanya mengurastenaga kepolisian Israel.

Dia mengingatkan bahwa polisi penjajah Israel menindak tegas siapasaja orang yang menyerukan pembukaan kembali Masjid Al-Aqsha. Di antaranyaadalah penyerbuan terhadap rumah Hanadi Al-Halawani (tokoh wanita yang selalubersiaga di dalam masjid) Sheikh Ikrima Sabri (yang menyerukan pembukaanmasjid) dan menetapkan sejumlah pelanggaran bagi para jamaah shalat di pintu-pintuMasjid Al-Aqsha.

Puluang bagi kelompok yang menyeru pembangunan kuil Yahudi

Dia mengingatkan bahwa beberapa kelompok yang menyerukanpembangunan Kuil Yahudi di Masjid Al-Aqsha menganggap menutup Al-Aqsha sebagaikesempatan bersejarah bagi mereka yang harus dimanfaatkan dan mendorong agarmasjid dibuka untuk para pemukim Yahudi selama liburan sehingga memastikankesempatan bagi mereka untuk menguasai di Masjid Al-Aqsha.

Dia menyatakan bahwa penjajah Israel dan kelompok-kelompok ekstremissedang berusaha mewujudkan penyerbuan mereka di Masjid Al-Aqsha pada tanggal 22Mei mendatang. Bertepatan dengan acara peringatan keagamaan mereka yaituperingatan Penyelesaian Kota.

Pakar urusan Israel Saleh Na&rsquoami juga telah memperingatkantentang kecenderungan berbahaya Israel untuk mengukuhkan kedaulatannya atas MasjidAl-Aqsha dengan memanfaatkan penutupan Masjid Al-Aqsha bagi para jamaah dengan alasan untuk mencegahpenyebaran virus Corona.

Na&rsquoami mengutip pernyataan Aviad Fisouli ketua penasihat hukumorganisasi sayap kanan yang berupaya membangun kuil Yahudi atas reruntuhanMasjid Al-Aqsha yang dalam pernyataannya dia menganggap “penutupan MasjidAl-Aqsha di bulan Ramadhan dengan dalih Corona merupakan peluang untuk mengukuhkankedaulatan Zionis atas masjid tersebut.”

Al-Naami berkomentar dengan mengatakan “Arus kelompok agamaYahudi yang pengaruhnya telah meningkat di entitas Zionis meyakini bahwamereka sudah memiliki kekuatan besar yang memenuhi syarat untuk mendorong kearah pemberlakuan kedaulatan Zionis atas Masjid Al-Aqsha.”

Lebih lanjut dia mengingatkan “Karena itu membiarkan MasjidAl-Aqsa kosong dengan dalih Corona akan menyediakan lingkungan yang cocokuntuk mereka (organisasi yang menyerukan pembangunan Kuil Yahudi).” (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied