PemerintahPalestina di Ramallah Kamis (8/5) menginformasikan penolakan atas tekananIsrael yang memaksa untuk menghapus alokasi gaji bulanan untuk keluarga tahanandan keluarga para syuhada.
Jurubicara pemerintah Ibrahim Mulham mengatakan &ldquoPemerintah menegaskan penolakanterhadap tekanan Israel dan akan tetap setiap terhadap perjuangan para tawanandan syuhada serta menjaga hak-hak mereka meski tekanan amat besar.&rdquo
Mulhammenyebutkan PM Mohammad Isytieh telah menugaskan komite khusus dipimpin Azamal-Syawa dan lembaga urusan tahanan serta wakil kementerian keuangan untukmempelajari langkah yang diperlukan guna merespon ancaman Israel.
Sejumlahkeluarga tahanan mengeluhkan penutupan akun mereka oleh beberapa bank dengandalih mengantisipasi ancaman otoritas Israel terhadap mereka.
Forumtahanan Palestina (NGO) mengungkap beberapa waktu lalu instruksi militerIsrael untuk memburu dan menerapkan sanksi kepaad semua pihak termasuk bankyang berinteraksi dengan keluarga tahanan Palestina.
KeputusanIsrael bertujuan menghentikan gaji bulanan yang dialokasikan untuk para tahananPalestina yang berada di penjara Israel yang dibagikan otoritas Palestina kepadakeluarga mereka.
Jumlahtahanan Palestina di penjara Israel mencapai sekitar 5 ribu orang termasuk 200anak-anak dan 700 yang menderita beragam penyakit seperti dirilis data resmiPalestina. (mq/pip)