Taher Al-Nono penasihat media Kepala Biro Politik Hamas IsmailHaniyah mengutuk keputusan otoritas penjajah israel tentang penyitaan tanahMasjid Ibrahimi yang dikelola oleh Kementerian Wakaf. Tanah ini akan digunakan olehpenjajah Israel untuk proyek-proyek yahudisasi dan perluasan permukiman Yahudi.
Dalam sebuah pernyataan pers yang dirilis pada hari Rabu(22/4/2020) Al-Nono mengatakan bahwa langkah penjajah Israel ini merupakanpreseden buruk dan berbahaya. Dia menegaskan &ldquoMasjid Ibrahimi dan wakaf-wakafnyaadalah murni milik Islam. Tidak akan bisa diubah dengan keputusan yang batil. Kamiakan melakukan segala upaya untuk membatalkannya.”
Dia menambahkan “Kami tidak akan diam berpangku tangan menghadapikejahatan-kejahatan yang mengancam tempat-tempat suci kami dan hak-hak kami diMasjid Ibrahimi atau wakaf-wakaf yang terkait dengannya.&rdquo
Dalam pernyataannya Kementerian Kehakiman Israel mengklaim bahwakeputusan itu diambil untuk membangun koridor bagi para pemukim Yahudi keMasjid Ibrahimi.
Setelah pembantaian yang dilakukan oleh teroris Zionis BaruchGoldstein pada tahun 1994 yang menyebabkan kematian 29 warga Palestina dancedera ratusan lainnya saat pelaksanaan shalat Subuh di Masjid Ibrahimiotoritas penjajah Israel membagi masjid secara waktu dan tempat antara Muslimdan Yahudi dengan penerapan pembatasan masuknya jamaah muslim ke dalam masjid.
Dan baru-baru ini Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahumengumumkan bahwa kota Hebron termasuk Masjid Ibrahimi akan berada di bawah”kedaulatan Israel” artinya bahwa masjid tersebut akan masuk kedalam entitas penjajah Zionis.
Keputusan penyitaan tanah Masjid Ibrahimi ini terjadi bersamaandengan pengumuman pembentukan pemerintahan penjajah Israel yang akan mencaploksebagian besar Tepi Barat mulai awal Juli mendatang. (was/pip)
