Tue 6-May-2025

Apakah Israel Berusaha Mentransfer Korona ke Jalur Gaza?

Senin 20-April-2020

Tidak biasanya tentara pendudukan penjajah Israel membebaskan parapemuda Palestina yang mereka tangkap di perbatasan Gaza. Namun hal terjadi padaSelasa sore lalu ketika pasukan penjajah Israel membebaskan tiga pemuda Palestinayang menyusup dari Jalur Gaza setelah ketiganya menjaani pemeriksaan lapangan.

Menurut juru bicara tentara Israel “Meskipun para pemuda yangmenyusup tersebut membawa pisau dan bahan yang mudah terbakar dan mereka ditangkapsetelah melewati pagar yang memisahkan antara Jalur Gaza selatan denganwilayang yang diduduki Israel sejak tahun 1948 namun mereka dibebaskan beberapajam kemudian.&rdquo Ini adalah kejadian kedua dalam konteks yang sama selama bulanini.

Perilaku Israel ini menimbulkan kecurigaan orang-orang Palestina. Merekakhawatir penjajah Israel berusaha mentransfer virus korona ke Jalur Gazaseperti yang terjadi di Tepi Barat dan kota al-Quds. Sebagai upaya untukmembenarkan perilaku baru ini tentara penjajah Israel mengklaim bahwa proses pembebasancepat ini dilakukan karena takut para pemuda yang ditangkap tersebut terinfeksivirus.

Namun kenyataan yang ada membantah alasan pembenaran itu. Mengingatbahwa kasus-kasus di Jalur Gaza terbatas. Tidak lebihi dari 13 kasus yangterinfeksi(kebanyakan dari mereka dinyatakan pulih) dari mereka yang pulang keJalur melalui penyeberangan perbatasan dan mereka ditempatkan di karantinasebelum memasuki Jalur Gaza. Sementara penjajah Israel secara resmi mengumumkanpuluhan tentaranya terinfeksi korona dan ribuan tentaranya lainnya ditempatkandi karantina wajib.

Instruksi internal

Iyad Al-Buzm juru bicara Kementerian Dalam Negeri Palestina danKeamanan Nasional di Jalur Gaza terkait dengan masaah ini pihaknya telah memberikaninstruksi kepada pasukan keamanan yang ditempatkan di perbatasan Jalur Gazauntuk menangani dengan tegas setiap kasus penyusupan ke dalam dan ke luar JalurGaza.

“Dalam rangka langkah-langkah ketat dan langkah-langkahpencegahan di yang diberlakukan sudah diberikan instruksi kepada pasukan diperbatasan untuk menangani secara maksimum dan sengat tegas terhadap kasus-kasuspenyusupan dan mencegahnya dengan menggunakan kekuatan yang dibutuhkan dilapangan” kata Al-Buzm dalam pernyataan kepada kantor berita Arab QudsPress.

Dia menambahkan “Kami menutup perlintasan-perlintasanperbatasan di Jalur Gaza sebagai tindakan pencegahan. Kami mengizinkan wargayang terdampar di perbatasan untuk masuk ke Jalur Gaza seteah melalui proseduryang ketat. Mereka dipindahkan terlebuh dulu ke pusat karantina selama 21hari.”

Adapun terkait dengan upaya penyusupan melalui perlintasanperbatasan Al-Buzm mengatakan “Ketika pasukan keamanan menangkap setiapwarga yang mencoba menyusup ke seberang perbatasan mereka harus mengikutiprosedur pencegahan mereka dipindahkan ke pusat penahanan (untuk menjalanikarantina) sebagai tindakan pencegahan.”

Pejabat Palestina ini memperingatkan bahwa Jalur Gaza hidup ditengah-tengah daerah yang terkena dampak. Tindakan yang diambil ini dilakukan dalamkonteks tindakan pencegahan untuk mencegah penyebaran virus di Jalur Gaza.

Dia mengatakan “Kami hidup di tengah-tengah daerah yangterkena virus ini. Semua negara di kawasan ini memiliki ratusan orang yangterinfeksi. Kami mengambil langkah-langkah untuk mencegah virus mencapai Gazadan menjaganya agar tetap sebagai zona bebas virus termasuk mencegah penyusupanorang.”

Faktor-faktor keraguan!

Sementara itu ahli dan spesialis urusan tawanan Abdel NasserFarwana mengomentari perilaku baru Israel yang membebaskan para pemudaPalestina yang ditangkap di perbatasan dengan Jalur Gaza dengan mengatakan”Penjajah Israel yang dengan sengaja menyebarkan virus di Tepi Barat dankota suci al-Quds tidak menutup kemungkinan mereka mengulangi hal yang sama diJalur Gaza Terutama sejak penjajah Israel mengklaim beberapa bulan yang lalubahwa mereka akan menahan mereka yang ditangkap agar mereka bisa dijadikansebagai alat untuk menekan perlawanan Palestina di Gaza agar membebaskantentara Israel yang ditawan di Gaza. Bahkan penjajah Israel masih menahan mayat20 syuhada Palestina untuk tujuan ini.”

Farwana mempertanyakan “Penjajah Israel bulan lalu menangkap357 warga Palestina di Tepi Barat dan kota al-Quds. Mengapa dia tidakmenghentikan penangkapan-penangkapan ini sama sekali jika memang takutmenularkan virus?!”

Dia menyatakan bahwa sejak awal tahun ini 24 warga Palestinaditangkap di perbatasan Jalur Gaza setengah dari mereka ditangkap selama duabulan terakhir. Dia menegaskan bahwa risiko pada orang dilepaskan adalahpelepasan mereka di lapangan lewat perbatasan tidak seperti yang sebelumnyasecara resmi melalui pasukan Palestina yang ditempatkan di persimpangan BeitHanun ( Erez) di Jalur Gaza utara. Dia mengingatkan bahwa tahun lalu tercacatada penangkapan 84 warga Palestina dari Gaza.

Dia mengatakan “Ada kekhawatiran bahwa tentara yang menginterogasi para pemuda tersebut terinfeksi virus terutama karena tercatat di posmiliter (Kosovim) yang berdekatan dengan Gaza bahwa sejumlah tentara terinfeksivirus dan puluhan dari mereka dikarantina.”

Dia menambahkan “Jumlah tentara Israel yang terinfeksi virus jauhlebih banyak daripada jumlah terbatas yang dikarantina di Gaza dan mereka belummemasuki Jalur.”

Farwana menyeerukan kepada dinas keamanan Palestina di Gaza untukmengintensifkan keberadaan mereka di perbatasan untuk mencegah penyusupan. Dia menyerukankepada orang-orang yang kembali ke Jalur Gaza setelah ditangkap pasukan Israel diperbatasan agar menyerahkan diri kepada dinas keamanan dan otoritas yangkompeten untuk diperiksa dan dikarantina karena mereka dianggap datang daridaerah yang terkena wabah.

Dia meminta keluarga-keluarga di Jaur Gaza untuk memberi tahuotoritas yang kompeten jika ada anggota keluarga mereka yang dilepaskan setelahditangkap pasukan Israel di perbatasan untuk menjamin keselamatan mereka dankeselamatan masyarakat.

Dan Senin pekan lalu tentara penjajah Israel mengumumkan bahwajumlah total tentara yang terinfeksi virus korona meningkat menjadi 155sementara ada 3.124 lainnya dikarantina.

Pada hariSabtu (18/4/2020) Departemen Kesehatan Israel menyatakan bahwa jumlah orangyang terinfeksi virus meningkat menjadi 13.107 termasuk 158 kasus meninggal.(was/pip)

Tautan Pendek:

Copied