Pusatbantuan hukum dan HAM Al-Quds menyurati otorita Israel di Tepi Barat dankementerian kesehatan Israel agar bertangung jawab terhadap para pekerjaPalestina dengan melakukan pemeriksaan dan perawatan medis bagi yangterinfeksi corona.
Suratberisi sejumlah tuntutan antara lain tuntutan perlindungan bagi para pekerjadi pabrik dan bengkel yang mayoritasnya adalah para pekerja Palestina disamping pengawasan bagi pihak yang mempekerjakan agar memberikan perlindungankeselamatan dengan menyediakan tempat hunian yang layak dan kesehatan bagipara pekerja.
Otoritaskhusus Israel diminta melakukan pemeriksaan medis bagi para pekerja sebelummereka pulang ke keluarga dan tempat tinggal mereka serta memberikan perawatanmedis yang layak bagi mereka yang terinfeksi corona saat berada di wilayahPalestina termasuk menyediakan karantina kesehatan bagi mereka.
Ketuaserikat pekerja Palestina Mohammad Bulaidi melaporkan para pekerja Palestinamencapai sekitar 35 ribu orang mereka bekerja di wilayah jajahan dan belummendapatkan persamaan hak dengan para pekerja Israel mayoritas mereka tinggadi tempat yang kurang layak.
Merekatidak mendapatkan pelayanan medis dan bagi yang diduga terinfeksi sekalipuntetap tak diberikan pemeriksaan maupun perawatan medis termasuk mereka yangberinteraksi di tempat kerja lanjut Bulaidi.
Sementaraitu penasihat hukum Sulaiman Sahin menyebutkan penjajah Israel menerapkansejumlah prosedur terkait kesehatan saat ini lewat pembatasan jumlah pekerjadi satu tempat dan mengharuskan bekerja di tempat terbuka dan tidak boleh ditempat tertutup namun tidak bagi para pekerja Palestina. Bahkan sebaliknyaijin bekerja ditambah menjadi 55 ribu visa kerja.
Disebutkanbahwa pemerintah Israel beberapa waktu lalu mengharuskan pihak penyedia kerjauntuk mencari solusi hunian dan prosedur preventif terkait lingkungan kerjabagi para pekerja namun jumlah positif corona di barisan pekerja Palestinayang kembali ke keluarga mereka memperlihatkan bahwa prosedur tersebut tidakdilakukan secara serius. (mq/pip)
