Kepala negara penjajah Israel Presiden Reuven Rivlin Ahad(12/4/2020) mengumumkan keputusannya menolak permintaan Jenderal Benny Gantz(pemimpin koalisi “Biru Putih”) untuk memperpanjang batas waktupembentukan pemerintah baru di negara Yahudi itu.
Menurut situs Channel 7 Rivlin mengatakan kepada Gantzbahwa dalam keadaan saat ini dan luar biasa mandat tidak dapat diperpanjang.
Periode yang diberikan kepada Gantz untuk membentuk pemerintahanberakhir pada Senin (13/4/2020) tengah malam. Jika tidak ada kesepakatan yangdicapai antara Gantz dan Netanyahu sebagai pemimpin Likud sampai batas waktu yangsudah ditentukan Rivlin dapat mengembalikan mandat kepada Knesset untukmemilih anggota lain dalam waktu 21 hari.
Dalam pernyataan terpisah partai &ldquoBiru Putih&rdquo mengatakan bahwaupaya untuk membentuk pemerintah persatuan dari tim negosiasi masih berlangsungsesuai dengan hukum dan prinsip-prinsip dasar yang disepakati sebelumnya.
Pada hari Ahad (12/4/2020) Mahkamah Agung Israel menolakpermintaan untuk mencegah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang berakhir masajabatannya untuk membentuk pemerintahan berikutnya. Demikian menurut mediasetempat.
Surat kabar Israel Yediot Aharonot melaporkan bahwa sebuahpetisi yang diajukan oleh para tokoh masyarakat dari beberapa tempat menuntutagar Netanyahu dicegah untuk membentuk pemerintahan berikutnya karena adanya tuduhanterhadapnya terkait kasus korupsi.
Mahkamah Agung Israel mengatakan bahwa alasan untuk menolak petisi tersebutadalah karena kegagalan Presiden Israel Reuven Rivlin untuk memindahkan mandatdari Gantz ke Netanyahu untuk membentuk pemerintahan. Karena mandat tidakdipindahkan maka tidak ada yang perlu dicegah dari Netanyahu. Sehingga masalahini masih bersifat teoritis.
Lebih dari 117 tokoh publik di negara Israel pada hari Ahad lalu mengajukanpetisi ke Mahkamah Agung Israel meminta keputusan untuk mencegah Netanyahuditunjuk untuk membentuk pemerintah karena adanya tuduhan secara resmiterhadapnya dan adanya keputusan untuk mengadilinya atas tuduhan suappelanggaran kepercayaan dan penipuan.
Netanyahu menghadapi tuduhan suap penipuan dan pelanggarankepercayaan dalam tiga kasus korupsi dan persidangannya dijadwalkan akandimulai pada 24 Mei mendatang. (was/pip)