Ketua Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas Ismail Haniyahmenegaskan bahwa gerakannya bertekad untuk membebaskan para tawanan daripenjara penjajah Israel melalui kesepakatan pertukaran tawanan yang dapatdicapai jika para pemimpin penjajah Israel merespon persyaratan yang diajukanHamas.
Hal tersebut disampaikan Haniyah dalam perbincangan telepon dengan utusankhusus Presiden Rusia untuk Timur Tengah dan negara-negara Afrika WakilMenteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov. Dalam percakapan tersebut keduanya mendiskusikanperkembangan yang terkait dengan perkembangan virus Corona.
Haniyah memfokuskan perhatian pada kondisi tawanan Palestina yangada di dalam penjara penjajah Israel kondisi kemanusiaan yang sulit yangmereka jalani perlunya melindungi mereka dari pandemi Corona dan mendesak penjajahIsrael untuk menyediakan apa yang diperlukan untuk keselamatan mereka sertapentingnya penjajah Israel memikul tanggung jawab penuh terhadap hidup paratawanan tersebut.
Dia memaparkan kondisi sulit yang dialami oleh rakyat Palestina diberbagai tempat mereka berada. Baik mereka yang ada di dalam wilayah yang didudukipenjajah Israel di kamp-kamp pengungsi ataupun di diaspora. Dia mengisyaratkanpada situasi ekonomi dan kemanusiaan yang memburuk karena langkah-langkah yang diambilakibat penyebaran virus Corona.
Dia mengisyaratkan pada upaya yang dilakukan di Jalur Gaza kondisisulit yang dialami warga sebagai akibat dari blokade dan kurangnya kemampuanyang tersedia di tingkat kesehatan dan kemanusiaan dan kebutuhan mendesakuntuk melakukan semua upaya serta menyediakan pasokan kesehatan dan bantuan yangdiperlukan.
Menurut Hamas komunikasi ini dilakukan dalam rangka upaya Haniyahuntuk berkomunikasi dengan para pemimpin dunia untuk meringankan rakyatPalestina dan membantu mereka di manapun mereka berada. (was/pip)