Biro Nasional untuk Pertahanan Tanah dan Perlawanan terhadap PermukimanIsrael (lembaga resmi di bawah Organisasi Pembebasan Palestina/PLO) mengatakanbahwa permukiman-permukiman Israel telah berubah menjadi spot pembawa wabah viruskorona ke kota-kota dan desa-desa Palestina di Tepi Barat yang didudukipenjajah Israel.
Dalam laporan pekanan yang dikeluarkan hari Sabtu (4/4/2020) disebutkanbahwa wabah corona dari permukiman-permukiman Israel mulai diekspor ke pihakPalestina melalui para pekerja Palestina yang oleh pihak Israel dibiarkan tanpaperlindungan dari virus ini.”
Laporan tersebut menjelaskan bahwa virus corona mulai menyebar didesa-desa di propinsi al-Quds Ramallah dan Al-Bireh di pedalaman QattanaAl-Qubeibah Hazma Deir Jarir dan Sanjal hingga menyebar ke desa-desa laindan kota-kota seperti Qusra di propinsi Nablus serta kota Tulkarm.
Biro Nasional memperingatkan akan ancaman yang sangat berbahayakarena banyak pertimbangan di antaranya adalah kemungkinan kembalinya puluhanribu pekerja Palestina dari Israel dan dari permukiman-permukiman Yahudi karenadimulainya liburan Paskah Yahudi.
Laporan itu menegaskan bahwa kebijakan penjajah Israel yang membukagerbang-gerbang besi dan pos-pos yang didirikan di tembok apartheid di TepiBarat utara agar orang-orang Palestina bisa masuk membuat bingung tim keamanandan medis Palestina yang ditempatkan di berbagai pos dan titik kontak untukmenerima kedatangan para pekerja Palestina yang kembali ke daerah merekasebagai respon terhadap seruan pemerintah Palestina agar mereka kembali kerumah dan keluarga setelah virus corona menyebar pesar di kalangan orang-orang Israel.
Selama beberapa hari terakhir ada puluhan pekerja Palestina yangbekerja di dalam sebuah pabrik di permukiman Yahudi Atarot terinfeksi viruscorona.
Pemerintah Palestina telah meminta para pekerja yang bekerja dipermukiman Yahudi di Tepi Barat dan mereka yang bekerja di dalam wilayah yangdiduduki penajajah Israel sejak tahun 1948 untuk kembali ke rumah mereka danmengkarantina diri secara mandiri selama empat belas hari untuk mencegahpenularan virus.
Hingga Sabtu pagi Kementerian Kesehatan Israel telah mencatat7.589 kasus virus corona dan 42 kasus meninggal dunia positif corona.
Sementara Otoritas Palestina mencatat ada 210 kasus infeksi coronadi wilayah Tepi Barat dan satu kasus meninggal dunia. (was/pip)