Hari Ahad (5/4/2020) rakyat Palestina memperingati Hari AnakPalestina. Anak-anak adalah generasi pembangun tanah air dan masa depannya. Sekalipunmereka mereka mengalami serangan dan penindasan dari penjajah Israel.
Menurut dari dari Biro Pusat Statistik Palestina diperkirakan jumlahanak di bawah usia 18 tahun pada pertengahan 2020 di Palestina akan mencapaisekitar 227 juta anak. Mencakup 116 juta anak laki-laki dan 111 juta anakperempuan. Dengan demikian maka proporsi anak-anak di Palestina akan mencapai sekitar45% dari total populasi Palestina. Sebanyak 42% di Tepi Barat dan 48% di JalurGaza.
Dua pertiga anak menggunakan internet
Data Survei Rumah Tangga untuk Teknologi Informasi dan Komunikasi2019 menunjukkan bahwa persentase anak-anak (usia 10-17 tahun) yang menggunakaninternet mencapai 66% di Palestina. Sebesar 69% di Tepi Barat dan 62% di JalurGaza. Sebesar 68% untuk anak-anak laki-laki dan 63% untuk anak perempuan.
Mengenai frekuensi menggunakan Internet data menunjukkan bahwa 67%anak setidaknya menggunakan internet sekali sehari. Sebesar 72% untuk anaklaki-laki dan 61% untuk anak perempuan. Kemudian sebesar 28% anak menggunakan internetsekali sepekan. Namun yang tidak setiap hari sebesar 24% untuk anak laki-lakidan 33% untuk anak perempuan.
Sebesar 84% keluarga membatasi jumlah jam penggunaan Internetharian untuk anak-anak mereka (usia 5-17 tahun) di Palestina. Sebesar 82% diTepi Barat dan 86% di Jalur Gaza.
6 dari 10 anak menggunakan medsos
Data untuk tahun 2019 menunjukkan bahwa persentase anak-anak (usia 10-17tahun) yang menggunakan jejaring sosial mencapai 64% di Palestina. Sebesar 71%di Tepi Barat dan 54% di Jalur Gaza. Berdasarkan jenis kelamin sebesar 73% untuk anak-anak laki-laki dan 55% untuk anakperempuan.
Data Survei Kekerasan dalam Masyarakat Palestina tahun 2019menunjukkan bahwa 9% anak-anak (usia 12-17 tahun) mengalami salah satu bentukkekerasan elektronik (paparan pemerasan ancaman pelecehan celaan dan penghinaanmelalui situs media sosial) oleh orang lain melalui penggunaan situs mediasosial. Sebesar 8% untuk laki-laki dan 10% untuk anak perempuan.
Angka putus sekolah di Palestina rendah
Data awal dari Survei Pendidikan untuk tahun akademik 2019/2020menunjukkan bahwa jumlah siswa sekolah di Palestina berjumlah 1.313 juta anak. Sebanyak1063 juta anak belajar di tingkat sekolah dasar (SD dan SMP) sebsar 508% siswadan 492% siswi. Sebanyak 250 ribu anak di tingkat sekolah menengah (SMA)sebesar 452% siswa dan 548% siswi.
Tingkat putus sekolah pada tahun akademik 2017/2018 sekitar 10%untuk anak laki-laki dan 06% untuk anak perempuan. Ketika dibandingkan tingkatputus sekolah berdasarkan kelas ditemukan bahwa tingkat putus sekolahtertinggi di antara anak laki-laki adalah di kelas 10 SMK angkanya sekitar 6%.Sedangkan tingkat tertinggi putus sekolah di kalangan anak perempuan adalah dikelas dua belas teknologi angka sekitar 21%. Ini menurut database SurveiPendidikan untuk tahun akademik 2018/2019
Tingkat pekerja anak stabil
Sebagai wilayah konflik tidak haran bila banyak anak-anak yangsudah masuk ke dunia kerja. Data Survei Angkatan Kerja tahun 2019 menunjukkanbahwa persentase anak-anak yang bekerja (baik dengan atau tanpa upah) diPalestina telah mencapai sekitar 3% dari total jumlah anak-anak dalam kelompokusia (10-17 tahun). Sebesar 4% di Tepi Barat dan 1% di Jalur Gaza. Sebesar 6% anaklaki-laki dan 02% anak perempuan.
Persentase anak-anak yang terdaftar di sekolah dan bekerja sebesar 1%.Sekitar 1% di Tepi Barat dan 05% di Jalur Gaza. Berdasarkan tingkat jeniskelamin persentasenya adalah 2% untuk anak laki-laki dan 01% untuk anak perempuan.
Aktivitas perdagangan restoran dan hotel adalah operator utama yangmenggunakan tenaga kerja anak-anak (usia 10-17 tahun) di Tepi Barat dan JalurGaza. Di Tepi Barat sebesar 41% dan di Jalur Gaza sebsar 58%. Berikutnya adalahsektor industri pertambangan penggalian dan manufaktur. Sebesar 21% di TepiBarat 14% di Jalur Gaza.
200 anak di penjara Israel dan 28 gugur selama 2019
Data dari Badan Urusan Tawanan Palestina menunjukkan bahwa jumlah anak-anakPalestina (di bawah usia 18 tahun) yang ditahan di dalam penjara Israel selamatahun 2019 mencapai 889 anak. Adapun jumlah tahanan anak di penjara penjajah Israelpada akhir 2019 mencapai 200 anak (di bawah usia 18 tahun).
Sementara menurut catatan Gerakan Global untuk Pertahanan Anak-anakdi Palestina menyebutkan bahwa 28 anak (di bawah usia 18 tahun) gugur selama tahun2019 akibat kekerasan penjajah Israel. Sebanyak tujuh anak dalam kelompok usia(0-12) tahun 10 anak dalam kelompok usia (13-15) tahun dan 11 -anak dalamkelompok umur (16-17). Sementara anak-anak yang gugur selama tahun 2018sebanyak 57 anak. (was/pip)