Gerakan Perlawanan Islam Hamas menyatakan berbela sungkawa atasgugurnya seorang pemuda pejuang Islam Abdul Ghani (22) yang gugur pada hariRabu (1/4/2020) akibat luka-luka yang dialaminya saat ikut dalam aksimenghadang pasukan penjajah Israel dan kawanan pemukim pendatang Yahudi yangmenyerbu ke Bukit Arma di desa Beita selatan Nablus wilayah utara Tepi Barat.
Gerakan Hamas menegaskan “Hari ini Islam Abdul Ghani telah bergabungdengan rekannya Muhammad Hamayel. Para syuhada kita adalah pengobar di jalankebebasan pembebasan dan tanah air yang merdeka.”
Hamas kembali menegaskan bahwa opsi untuk melawan menolak danmenghadapi proyek-proyek permukiman Yahudi akan terus berlanjut dengan semangatdan kemauan rakyat Palestina yang dengan darahnya mereka menorehkan pertempuranheroik di atas Bukit Al-Arma. Sehingga darah-darah para syuhada ini akan mengalahkanagresi dan kejahatan penjajah Israel.
Hamas menegaskan bahwa “opsi perlawanan adalah cara untukmelindungi tanah dan tempat-tempat suci di Palestina.”
Sebelumnya Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan seorangpemuda Palestina yang ditembak oleh pasukan penjajah Israel pada 11 Maret laludi selatan Nablus gugur akibat luka-luka yang dialaminya.
Kementerian Kesehatan mengatakan &ldquoPemuda bernama Islam Abdu Ghani (22tahun) gugur karena luka-luka serius akibat peluru pasukan penjajah Israel. Diaterluka di Bukit Al-Arma di kota Beita selatan Nablus sekitar tiga minggulalu.&rdquo
Di hari yang sama 11 Maret 2020) remaja Palestina Muhammad AbdulKarim Hamayel (15 tahun) dibunuh oleh pasukan penjajah Israel sementara sejumlahorang lainnya terluka saat mereka menghadang pasukan penjajah Israel dankawanan pemukim pendatang Yahudi menyerbu bukit yang berada di selatan Nablus tersebut.(was/pip)
