Setiap tahun pada 30 Maret rakyat Palestina memperingati”Hari Bumi Abadi”. Peringatan dilakukan dengan berbagai kegiatanterutama dengan penanaman pohon zaitun.
Rakyat Palestina sudah biasa memperingati Hari Bumi ini sejak 44tahun yang lalu dengan serangkaian acara dan kegiatan terutama didaerah-daerah yang tanahnya dirampas oleh penjajah Israel atau terancam akan dirampas.
Kegitan peringatan Hari Bumi ini biasanya diselingi denganpenanaman pohon dan reklamasi tanah selain berbagai kegiatan di kota-kotaPalestina dan kamp-kamp pengungsi di wilayah Palestina yang diduduki penjajahIsrael dan di luar Palestina.
Awal mula
Hari Bumi ini diperingati bertepatan dengan perampasan tanah yangdilakukan pemerintah pendudukan penjajah Israel pada tanggal 30 Maret 1976 atassekitar 21.000.000 meter persegi tanah desa Arrabah dan Sakhnin. Peristiwa iniyang mendorong rakyat Palestina untuk melakukan pemberontakan rakyat sejak saatitu.
Keputusan penyitaan dan perampasan tanah ini dibarengi dengan penutupantotal yang dilakukan pasukan pendudukan penjajah Israel terhadap desa SakhninArrabah Deir Hanna Turan Tamra dan Kabul yang diberlakukan mulai jam 17:00pada tanggal 29 Maret 1976.
Akan tetapi rakyat Palestina menolak keputusan itu. Mereka keluardan turun jalan melakukan aksi protes merespon seruan dari “Komite PembelaTanah”. Konfrontasi dengan pasukan pendudukan penjajah Israel dimulaisetelah mereka menyerbu desa Sakhnin Kafarkana Arrabah dan Deir Hanna diGalilea sebelum akhirnya konfrontasi meluas ke Tayyiba Tawan dan Umm al-Fahm.
Akibatnya 6 warga Palestina gugur dan ratusan lainnya ditangkap. Pemerintahpenjajah Israel dipimpin oleh Yitzhak Rabin mencabut kembali keputusan untuk penyitaandan perampasan tanah warga Palestina.
Pengembangan Galilea
Negara pendudukan penjajah Israel menyebut keputusanpengambilalihan dan perampasan tanah tersebut dengan mengatas namakan &ldquoGalileeDevelopment Project”. Semacam proses yahudisasi wilayah tersebut secarapenuh. Hal ini yang mendorong warga Palestina di wilayah pendudukan tahun 1948bangkit menentang proyek tersebut.
Keputusan itu secara langsung berdampak terhadap sekitar 75% wargaPalestina yang mencari nafkah dari tanah tersebut selain karena tanahtersebut menjadi sumber penting untuk afiliasi mereka di tempat tersebut.
Tanah tetap memainkan peran penting dalam kehidupan 156.000 warga Palestinasetelah berdirinya negara pendudukan penjajah Israel usai perang tahun 1948atau apa yang dikenal sebagai “Nakba” (prahara).
Menurut sumber-sumber Palestina yang kompeten antara tahun 1948dan 1972 penjajah Israel telah menyita dan merampas lebih dari satu juta dunam (1dunam sama dengan 1000 meter persegi) desa-desa Arab di Galilea dan Mastulatsdi samping jutaan hektar lainnya yang telah direbutnya setelah Nakba tahun1948.
Warga Palestina di wilayah pendudukan 1948
Hari Bumi merupakan peristiwa penting dalam konflik mempertahankan tanahdan dalam hubungan warga Palestina di wilayah yang diduduki penjajah Israeltahun 1948 dengan pihak-pihak berwenang penjajah Israel.
Karena ini adalah momen pertama kalinya warga Palestina di wilayahyang diduduki sejak tahun 1948 menggalang protes sebagai reaksi terhadapkebijakan resmi penjajah Israel yang dilakukan secara kolektif sebagai warganegara Palestina.
Jumlah warga Palestina di wilayah pendudukan 1948 sekitar 1.700.000jiwa.Atau sekitar 20% dari total populasi negara penjajah Israel.
Warga Palestina ini adalah keturunan sekitar 160.000 warga Palestinayang tetap tinggal di tanah mereka setelah berdirinya negara pendudukan penjajahIsrael pada tahun 1948.
Luas tanah wilayah historis Palestina adalah sekitar 27. 700kilometer persegi. Menurut data resmi Palestina saat ini penjajah Israelmengeksploitasi sekitar 85 persen dari total luas tanah wilayah historisPalestina. Sedangkan yang tersisa untuk rakyat Palestina hanya 15 persen saja. (was/pip)