Tue 6-May-2025

Palestina: Awas! Israel Manfaatkan Corona untuk Yahudisasi Al-Aqsha

Minggu 29-Maret-2020

Sejak penyebaran pandemi Corona secara global dan penyebarannya diwilayah Palestina yang diduduki penjajah Israel kekhawatiran warga Palestina semakinmeningkat tentang langkah penjajah Israel untuk mengimplementasikan rencana yahudisasidan permukiman di al-Quds dan Masjid Al-Aqsha.

Dalam wawancara secara terpisah yang dilakukan oleh PusatInformasi Palestina para tokohal-Quds memperingatkan akan bahaya kebijakan baru Israel yang akan dilakukan terhadapMasjid Al-Aqsha dalam konteks penutupan sementara dan larangan masuk bagi jamaahmuslim ke sana melalui keputusan dari Departemen Wakaf al-Quds sementara para penjagadan scurity tetap ada di sana.

Pengacara Palestina Khaled Zabarqa menyerukan kepada warga al-Qudsdan wilayah Palestina yang diduduki Israel perlunya menggalang solidaritas dankeberadaan mereka secara permanen serta bersiaga di Masjid Al-Aqsha dengantetap melakukan semua langkah pencegahan terhadap virus Corona.

Zabarqa salah satu anggota tim pembela Syaikh Raed Salahmemperingatkan terhadap bahaya penerapan kebijakan yahudisasi yang dilakukanpenjajah Israel di Masjid Al-Aqsha dan kota al-Quds. Dia menegaskan adaketakutan besar kemungkinan penjajah Israel memanfaatkan penyebaran virusCorona di seluruh dunia ini. Dia kembali menyerukan untuk tidak meninggalkanMasjid Al-Aqsha sebagai sandera bagi kebijakan-kebijakan penjajah Israel.

Dan hari Ahad pekan lalu otoritas penjajah Israel memanggil Zebarqauntuk menjalani pemeriksaan atas dukungannya pada Masjid Al-Aqsha melaluipublikasi-publikasi di media sosial.

“Mereka ingin mencampuri cara kita berpikir keyakinan kita sertapendirian agama dan politik kita. Al-Aqsha akan tetap menjadi simbol kebanggaankita dan arti eksistensi kita di bumi ini. Jangan menguji kami kami telah menentukanpilihan kami untuk waktu yang lama” kata Zubarqa setelah menjalanipemeriksaan.

Setiap hari Masjid Al-Aqsha mengalami penyerbuan dan pelanggaran berulang-ulaholeh penjajah Israel dan para pemukim Yahudi. Sebagai rencana untuk membaginya secarawaktu dan tempat.

Sementara itu Ketua Dewan Wakaf al-Quds Syaikh Abdel-Azim Salhabmemperingatkan penjajah Israel jika melakukan langkah-langkah agresi terhadapMasjid Al-Aqsha halaman dan mushala-muhsla yang ada di dalamnya di saatpenghentian ibadah shalat untuk sementara waktu untuk mencegah penyebaran virusCorona.

Dalam sebuah wawancara dengan Pusat Informasi Palestina Salhabmenegaskan bahwa setiap perubahan kebijakan Israel terhadap Masjid Al-Aqsha disaat masjid sedang ditutup akan berhadapan dengan sikap tegas para jamaah yangbersiaga di dalamnya serta para penjaga yang berjaga secara berkala.

Dia menyatakan bahwa penutupan Masjid Al-Aqsha dilakukan untukmencegah penyebaran pandemi Corona secara global. Demi keselamatan anak-anak saudara-saudaradan para jamaah dan mereka yang bersiaga di dalam masjid. Dia menegaskan bahwa laranganhanya untuk jamaah yang akan masuk sementara itu itu masjid tetap ramai denganpara penjaga staf dan mereka yang bersiaga di dalamnya.

Dia menyataan bahwa pada saat ini tidak ada serangan dari kelompokpemukim dan ekstrimis Yahudi. Dia menegaskan “Jika penjajah Israel mengubahkebijakannya dan situasi saat ini di Masjid Al-Aqsha maka kami akan memiliki sikaplain.”

Dia mengatakan “Masalah Masjid Al-Aqsha adalah masalah kita masjidini adalah masjid kita. Kita harus menghargai penutupan ini agar tidak shalat didalamnya untuk sementara waktu. Ini demi keselamatan mereka terutama karena perhatiankita adalah keselamatan anak-anak jamaah dan mereka yang bersiaga didalamnya.”

Pada gilirannya Kepala Otoritas Islam Tertinggi di al-Quds SyaikhIkrima Sabri mengatakan &ldquoBisa saja penjajah Israel memanfaatkan situasi saatini dan penyebaran virus Corona ini untuk mengimplementasikan tujuan agresifnyaterhadap Masjid Al-Aqsha.&rdquo

Dia menambahkan “Kami menyadari bahwa otoritas penjajahIsrael berusaha memanfaatkan wabah Corona ini untuk kepentingan dan tujuannyaseperti yang yang dilakukan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yangberusaha untuk mengokohkan posisi dan jabatannya.”

Namun dia menambahkan “Kami berhati-hati dan waspada tentangapa yang mungkin terjadi pada Masjid Al-Aqsha. Kami tidak akan membiarkan penjajahIsrael memanfaatkan krisis Corona ini untuk mengimplementasikanrencananya.”

Dia menegaskan bahwa warga al-Quds semuanya menjadi pelindung MasjidAl-Aqsha. Mereka sepenuhnya menyadari apa yang sedang direncanakan oleh penjajahIsrael sudah lama sejak konflik yang berlangsung atas Masjid Al-Aqsha.

Senin lalu para jamaah dilarang masuk ke Masjid Al-Aqsha sebagaitindakan antisipasi untuk sementara waktu untuk mencegah penyebaran virus Corona.Keputusan ini diumumkan secara resmi oleh Dewan Wakaf Urusan Agama dan TempatSuci Islam.

Anggota Dewan Legislatif Palestina dari al-Quds Ahmed Atounmengatakan bahwa kondisi saat ini di saat dunia sedang sibuk dengan wabah Coronasangat mungkin dimanfaatkan penjajah Israel untuk mengimplementasikanproyek-proyek yahudisasi di Masjid Al-Aqsha. Karena penjajah Israel sudah memilikistrategi yang jelas tentang hal itu. Mereka akan memanfaatkan segala kondisiuntuk mencapai tujuan jahatnya tersebut.

Karena itu dia berpendapat “Adalah mungkin untuk mengambiltindakan pencegahan lebih untuk menjaga keselamatan dan kesehatan para jamaah danpengunjung Madjid Al-Aqsha daripada menutupnya dan menangguhkan shalat-shalatberjamaah di dalamnya agar tidak dimanfaatkan oleh penjajah Israel.”

Meskipun gerbang-gerbang luar Masjid Al-Aqsha ditutup seruanekstrimis Yahudi untuk menyerbu ke Masjid Ak-Aqsha masih berlanjut. Kelompok-kelompokpendukung kuil Sholomon yang mereka klaim di atas Al-Aqsha mendesakorang-orang Yahudi untuk menyerbu ke dalam masjid karena sedang kosong. Juru bicarakelompok-kelompok ini Freed Asaf mengatakan “Temple Mount benar-benarsedang kosong dari orang-orang Arab. Ini adalah kesempatan kita untuk naik ke TempleMount dan beribadah di dalamnya.”

Ahmed Atoun menyatakan benar-benar khawatiran polisi penjajahIsrael mengizinkan para pemukim Yahudi menyerbu Al-Aqsha. Mereka memanfaatkan penghentiansementara shalat berjamaah di di dalamya. Karena itu dia menyerukan agar berhati-hatidan waspada terhadap kedengkian penjajah Israel.

Tetapi dia menegaskan bahwa warga al-Quds sepenuhnya sadar dan tahubetul akan apa yang dilakukan terhadap Al-Aqsha terlepas dari semua rencanapenjajah Israel. Dia menegaskan bahwa warga al-Quds adalah ujung tombak dalammenghadapi penjajah Israel. Karena ini adalah pertempuran keteguhan dan eksistensi.

Setiap hari Masjid Al-Aqsha mengalami penyerbuan dan pelanggaran berulangyang dilakukan pasukan penjajah Israel dan para pemukim Yahudi dalam rangkaupaya mereka untuk membagi masjid secara waktu dan tempat. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied