Tue 6-May-2025

Sejumlah Ormas di Belgia Tuntut Israel Bebaskan Gaza dari Blokade

Minggu 29-Maret-2020

Sejumlah organisasi non-pemerintah di Belgia mengimbau semuapihak untuk membebaskan blokade Gaza mengingat epidemi Corona di seluruh dunia.Mereka menyerukan pemerintah Belgia untuk mengambil langkah-langkah dan tindakansegera.

Organisasi-organisasi ini mengatakan dalam sebuahpernyataan pernya pada hari Ahad (29/3) bahwa Belgia harus lebih berperan aktifdari sebelumnya untuk menuntut pencabutan blokade ilegal yang dilakukan olehIsrael di Gaza. Negaranya harus bekerja untuk menjamin pasokan medis yangdiperlukan seperti alat pernapasan tempat perawatan intensif relawan medis pemeriksaandan semua peralatan yang diperlukan untuk mengurangi risiko polusi di sana.

Dia juga menyerukan jaminan bahan makanan dan tenagamedis asing untuk membantu Gaza dalam mengatasi krisis ini. Pasokan penuhlistrik juga penting bagi fasilitas kesehatan untuk mengoperasikan layananmereka dengan baik. Masyarakat internasional harus memastikan peningkatanbantuan kemanusiaan di wilayah tersebut selama krisis.

Dengan judul “Gaza .. blokade hampir sempurna selama14 tahun” sekelompok organisasi non-pemerintah di Belgia yang terusmemantau situasi yang terjadi di Gaza menulis surat kepada pemerintah dan masyarakatumum agar menjelaskan situasi kemanusiaan di Jalur Gaza.

Kedatangan Coved 19 di Gaza mungkin merupakan bencanabesar dan mengarah pada bencana kesehatan serta kemanusiaan yang belum pernahterjadi sebelumnya” kata surat itu yang diterbitkan di surat kabarberbahasa Prancis Le Soir.

Disebutkan “sudah waktunya untuk membunyikansirene!” .Seluruh dunia akan segera masuk ke negara tahanan tetapi jikaada satu tempat di dunia yang membutuhkan lebih banyak kontak dengan dunialuar itu tepatnya Gaza karena telah terputus dari segalanya untuk waktu yangsangat lama.

&ldquoSituasi kemanusiaan di Gaza tidak memungkinkan menghadapiCovid-19 apalagi ketika Kita melihat bahwa negara-negara paling maju saja masihketeteran mengatasi virus ini. Sistem kesehatan di Gaza sudah menderita selamabertahun-tahun dan warganya masih bergantung pada “Israel” dalamkasus-kasus medis yang kritis.

Lapisan tanah dan air di Gaza 97% sudah tercemar. Merekatidak memiliki akses untuk mendapatkan air bersih. Tidak mungkin jugamengalirkan air tersebut ke rumah-rumah warga karena setengah dari populasinya tidakhidup dalam pekerjaan yang wajar yang memungkinkan mereka memberi makan separuhlainnya.

Delapan dari sepuluh penduduk Gaza sudah bergantung padabantuan kemanusiaan. Dengan lebih dari 5.000 orang per kilometer persegi. Gazaadalah salah satu daerah yang paling padat penduduknya di dunia dan karenanyavirus ini sangat mematikan” kata organisasi itu.

Organisasi melanjutkan “Ada dua kasus virus yangsecara resmi diumumkan. Isolasi dan karantina telah dilakukan terhadap dua oranglaki-laki Palestina yang baru pulang dari Pakistan untuk menghindari infeksi. Dansetiap kali mendengar tentang pasien baru dengan Covid-19 di Israel dan TepiBarat kecemasan mereka meningkat.

Kami sedang memantau dengan seksama cara Israel menanganiepidemi ini. Sementara itu warga Gaza berusaha untuk memperkuat kesiapan merekadengan cara sederhana untuk melawan virus di Gaza. Organisasi sosial danperusahaan telah disiagakan untuk bergabung bersama pemerintah dalam hal ini.

Pesan sejumlah organisasi Belgia ini menyebutkan”Saat ini pertemuan publik dilarang di Jalur Gaza ruang isolasi dibangundi pos pemeriksaan Rafah yang merupakan satu-satunya pintu masuk yang masihterbuka. Ribuan sukarelawan mengorganisir kampanye untuk membersihkanjalan-jalan dan fasilitas perawatan kesehatan. Mereka pergi dari rumah ke rumahuntuk menjelaskan bagaimana mencegah penyebaran virus.

Organisasi Belgia percaya bahwa 13 tahun pengepungan danserangan bersenjata telah mempengaruhi mereka pada kesehatan mental penduduknya.

Merekamenekankan blokade ini yang diselingi oleh pengeboman militer menjadikan masadepan Jalur Gaza tampak semakin suram dan menjadi semakin sulit untuk mengatasisemua inim ungkapnya. (asy/pip)

Tautan Pendek:

Copied