Lembaga HAM non-pemerintah &ldquoAl-Dameer&rdquo mengatakan 4 tawanan Palestinadi penjara-penjara Israel yang diduga terinfeksi (suspect) virus coronasedang dikarantina dan dalam kondisi yang buruk.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis hari Selasa (24/3/2020) lembagaHAM ini menyatakan bahwa salah seorang pengacaranya Samer Samaan sempat berbicaradengan para tawanan yang dikarantina di klinik penjara Ramleh.
Al-Dameer mengatakan “Berdasarkan apa yang dikatakan para tawananyang dikarantina melalui percakapan pengacara dengan mereka melalui teleponsetiap tawanan dikarantina di ruang terpisah mereka sama sekali tidak pernahkeluar dari sana.” Keempat tawanan yang dikarantini karena suspect coronaadalah Ahmed Nassar Qais Daraghimah dan Ibrahim Awad.
Para tawanan menegaskan bahwa mereka belum menjalani pemeriksaanapa pun untuk epidemi corona. Pemeriksaan hanya sebatas pada mengukur suhu tubuhmereka yang hanya dilakukan dua kali di satu hari saja selanjutnya tidak adapemeriksaan lagi.
Pada hari Senin (23/3/2020) para tawanan Palestina di penjara penjajahIsrael memutuskan untuk mengambil langkah-langkah protes agar dilakukanprosedur kesehatan yang bisa melindungi mereka dari virus corona.
Selama tiga hari sebelumnya para tawanan telah melakukan langkah-langkahprotes yang berakhir tanpa ada tanggapan prosedural yang jelas terhadaptuntutan mereka. Pihak penjara hanya menyemprot beberapa bagian dan mengklaimbahwa mereka telah melakukan sterilisasi penjara dari penyebaran virus.
Klub Tawanan Palestina mengatakan virus corona dibawah ke penjarapenyidik Israel saat mereka melakukan interogasi terhadap seorang tawananPalestina di Pusat Intelijen Israel Petah Tikva dekat Tel Aviv.
Saat ini penjajah Israel masih menahan sekitar 5.000 Palestina. Merekatersebar di hampir 23 pusat interogasi penahanan dan penjara. Termasuk didalamnya ada 180 anak-anak 43 tawanan wanita 500 tahanan administratif (tanpaproses hukum dan tuduhan) 1.800 tawanan menderita sakit 700 di antaranyamembutuhkan penanganan medis yang mendesak.
Para tawanan Palestina di penjara-penjara penjajah Israel mengalamisejumlah pelanggaran yang dilakukan pihak penjajah Israel utamanya adalah soalpenelantaran medis yang disengaja sehingga telah merenggut 222 nyawa tawanan sejaktahun 1967. (was/pip)