KomiteRakyat Untuk Penghapusan Blokade Gaza Jumat (20/3) kembali menuntutpenghapusan blockade Israel terhadap Gaza yang telah berlangsung sejak 13 tahunlalu agar mampu menanggulangi wabah Covid 19.
KetuaKomite Rakyat (NGO) Jamal Khudri dalam keterangannya menyatakan &ldquoBlokadeekonomi dan kesehatan harus dihapus termasuk blockade Amerika &ndash Israel terhadapUNRWA serta percepatan komitmen sejumlah Negara untuk menghapus blockade darisegenap lembaga Palestina termasuk menghapus larangan bantuan keuangan danperangkat medis dan logistic untuk menghadapi krisis wabah internasional ini.&rdquo
MenurutKhudri &ldquoDunia dengan segenap kekuatan yang dimilikinya tak mampu menghadapiCovid 19 maka bagaimana mungkin dengan Gaza yang telah diblokade sejak 13tahun lalu? maka perlu percepatan langkah taktis untuk menghapus blockade ini.&rdquo
Khudrimenegaskan pentingnya langkah darurat menyelamatkan Gaza dan memberikandukungan di semua levelnya memudahkan konvoi bantuan pangan dan medis bagiwarga di tengah sulitnya kehidupan dan kemanusiaan serta bencana sebelumkrisis ini terutama di saat datangnya wabah ini.
Dukunganekonomi dan keuangan sangat dibutuhkan termasuk mengaktifkan lembagainternasional yang beroperasi di Gaza untuk kepentingan warga.
Khudrimengatakan: “Siapa pun yang ingin menilai situasi sekarang di Gaza yangterblokade secara objektif dan tanpa intimidasi harus membandingkannya dengannegara-negara di dunia yang berada pada puncak kenaikan ekonomi dan kemajuanteknologi yang telah dicapai serta stabilitas kesehatan yang mencapaikesejahteraan di negara-negara Eropa Amerika dan lainnya. Kemudian melihatbagaimana negara-negara ini menderita karena epidemi Corona dan menyatakankeadaan darurat dan defisit sistem kesehatan.”
“Bagaimanadengan Gaza yang terblokade dan tidak memiliki kemampuan yang cukup mampumenghadapi krisis yang mengerikan ini?” lanjut Khudri.
Khudari menunjukkan bahwa Jalur Gaza mengalami penderitaanyang parah dan jumlah yang mengejutkan sebelum kehadiran krisis”Corona”.
Khudri menyebutkan 85 persen hidup di bawah gariskemiskinan 50 persen obat-obatan dan barang-barang konsumsi medis tidak adatingkat pengangguran 60 persen dengan kategori kalangan pemuda 70 persen dan perempuan90 persen. Menurut Khudri angka-angka tersebut sangat mengejutkan sangatdibutuhkan langkah serius dan cepat.
PBB juga harus bertanggung jawab bersama otoritas penjajahIsrael terkait layanan kesehatan di Tepi Barat Gaza dan Al-Quds mengingat penyebaranvirus Corona.
Dalam siaran persnya Pelapor Khusus PBB untuk Hak AsasiManusia di Wilayah Pendudukan Palestina Michael Link untuk meminta untuk memastikanwarga Palestina memiliki akses ke perawatan kesehatan selama masa-masa sulityang sedang dialami dunia dalam menangani pandemi virus Corona.
Link mencatat menurut Pasal 56 Konvensi Jenewa Israelsebagai kekuatan penjajah harus memastikan bahwa semua tindakan pencegahanyang diperlukan tersedia untuk memerangi penyebaran penyakit menular danepidemi.
Pejabat PBB mengatakan: “Israel secara terang-teranganmelanggar kewajiban internasional mengenai hak perawatan kesehatan bagi wargaPalestina yang tinggal di bawah pendudukan karena membatasi kebebasan bergerakpasien dan pekerja kesehatan untuk mendapatkan perawatan kesehatan.”
Pada 11 Maret Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikanvirus Corona yang dinyatakan wabah di China pada akhir tahun lalu sebagai &ldquopandemi.”
Penyebaran virus di seluruh dunia telah memaksa banyak negarauntuk menutup perbatasan mereka menangguhkan penerbangan membatalkan banyakacara dan mencegah pertemuan termasuk shalat Jumat dan shalat Jumat.
Hingga Jumat pagi Corona telah menginfeksi lebih dari246.000 orang di 182 negara dan kawasan termasuk lebih dari 10.000 kematiansebagian besar di Cina Italia Iran Spanyol Korea Selatan Jerman Prancisdan Amerika Serikat.
Perlu dicatat bahwa 48 kasus infeksi coronavirus terdapat diTepi Barat 17 di antaranya dinyatakan sembuh sementara tidak ada kasus yangtercatat di Jalur Gaza. (mq/pip)
