Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel Gilad Erdanmenginteruksikan agar warga Palestina dari Tepi Barat dicegah masuk MasjidAl-Aqsa besok Jumat (6/3) dengan alasan khawatir penyebaran infeksi virusCorona.
Saluran Chenel 12 yang berbahasa menyatakan menteri keamananZionis ini meminta penasihat keamanan nasional Israel Meir Bin Shabat untukcampur tangan guna mencegah masuknya sekitar 4 ribu warga Palestina yang akanmelakukan ibadah shalat di Al-Aqsa besok setelah kecurigaan adanya sejumlahorang yang infeksi virus tersebut di Betlehem.
Menteri militer Zionis Naftali Bennett telah mengadakanpertemuan khusus hari ini untuk membahas implikasi penyebaran virus corona.
Corona adalah penyakit yang diakibatkan virus yangmematikan berasal dari keluarga besar virus yang disebut virus korona yangmenginfeksi manusia dan berbagai jenis hewan lainya. Majdi Dheir WakilDirektur Jenderal Perawatan Kesehatan Utama di Kementerian Kesehatan di Gazamengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis yang didistribusikan olehkementerian hari ini.
Dia mengatakan”epidemi pertama penyakit ini munculpada tahun 2002/2003 di Hong Kong dan Cina atas dengan nama sindrom pernafasanakut yang parah (SARS) dan kemudian menghilang lalu muncul pada tahun 2012sebagai virus Corona yang menyebabkan sindrom pernapasan di Timur Tengah yangpertama kali terjadi di Kerajaan Arab Saudi. “
Dhuheir menjelaskan gejala-gejala penyakit Corona miripdengan gejala-gejala influenza lainya seperti suhu tubuh yang tinggi radangpada hidung bersin parah batuk sakit tenggorokan yang parah kesulitanbernafas di samping kegagalan pada beberapa fungsi hati dan pernapasan.
Dia menunjukkan pencegahan virus ini memerlukanperhatian pada kebersihan pribadi mencuci tangan terus menerus selama 20 detikdengan air dan sabun dan tidak kontak langsung dengan orang yang menderitapneumonia dan penggunaan tisu kertas selama batuk atau bersin serta menjauhdari tempat-tempat ramai.
Dia meminta semua orang yang kembali dari Tiongkok atautempat-tempat yang dinyatakan berpenyakit memiliki gejala flu atau radangparu-paru untuk segera pergi cepat-cepat berobat ke pusat kesehatan terdekatuntuk diperiksa.
Dheir mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia belum lamaini mengklasifikasikan virus Corona sebagai epidemi global. Namun tidakmenyatakan sebagai keadaan darurat juga tidak melarang perjalanan ke Chinasehingga Kementerian Kesehatan Palestina tidak takut akan ancaman langsung darikedatangannya ke wilayah Palestina.
Dia memperingatkan Kementerian Kesehatan Palestinaterus-menerus berhubungan dengan Organisasi Kesehatan Dunia untuk terusmengikuti perkembangan atau instruksi yang dikeluarkan terkait virus ini.
Dia menekankan Kementerian Kesehatan sedang dalam prosesmengeluarkan rencana dan protokol yang jelas untuk mengedarkannya ke semuapusat kesehatan definisi kasus yang dicurigai cara mengisolasinya dan timmedis untuk mengobatinya secara klinis dan in vitro.
Dia menjelaskan koordinasi sedang berlangsung antaraKementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri untuk mencegah kasus-kasusini datang dari China melalui penyeberangan Rafah dan Beit Hanoun. Kemudianditindaklanjuti di tempat tinggal mereka selama periode inkubasi yang berkisar2-14 hari.
Virus Corona baru yang kemudian disebut virus Wuhankarena penemuan kasus ini pertama kali di Wuhan. Virus ini ditularkan melaluiudara dalam kasus pernapasan bersin dan batuk.
Gejala pertama infeksi virus suhu tubuh tinggi sakittenggorokan batuk sesak napas diare dan pada tahap lanjut berubah menjadipneumonia gagal ginjal bisa berakhir dengan kematian.
China mengungkapkan virus misterius itu untuk pertamakalinya ditemukan pada 12 Desember di Wuhan. (asy/pip)