Dataresmi yang dirilis Pusat Komite Kerja Pertanian menyebutkan terjadipeningkatan pelanggaran Israel terhadap hak-hak nelayan Palestina selama bulan Februarilalu.
Sebanyak19 pelanggaran dilakukan penjajah Israel terdiri dari penangkapan penembakanpenyemprotan air dan gelombang buatan terhadap perahu-perahu nelayan di lepaspantai.
Pasukanmariner Israel menangkap 3 orang nelayan Gaza melukai 3 lainnya denganmenembak dan semprotan air ke arah nelayan Gaza.
Laporanmenyebutkan sebuah perahu disita mariner Israel dan dua lainnya dirusakserta 7 perlengkapan melaut juga dirusak.
PenjajahIsrael juga mempermainkan area melaut dengan mengurangi dan memperluas sertalarangan melaut sebanyak 8 kali termasuk melarang penuh selama 3 hariberturut-turut.
Laporanmenyebutkan bulan Februari lalu terjadi peningkatan pelanggaran terhadap haknelayan Palestina jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
MarinerIsrael melarang nelayan Palestina melaut lebih dari 15 mil di lepas pantaiGaza yang tak lebih dari 40 km sementara wilayah lainnya hanya diijinkansepanjang 6 mil laut di kawasan Gaza utara.
PasukanIsrael menjadikan nelayan Palestina sebagai sasaran penyerangan setiap haridan memaksa sebagian mereka untuk meninggalkan kawasan melaut.
Sekitar4 ribu nelayan Palestina bekerja di sector ini di samping 1500 pekerja yangterkait dengan profesi ini. Mereka ini menghidupi sekitar 60 ribu jiwaPalestina yang berada di bawah garis kemiskinan disebabkan prosedur yangdilakukan penjajah Israel.
PerundinganOSLO yang disepakati antara PLO dan penjajah Israel pada 13 September 1993mengijinkan nelayan Palestina melaut di area seluas 20 mil laut di sepanjangpantai Gaza namun penjajah Israel tak berkomitmen pada perjanjian tersebut.
Sejak13 tahun lalu penjajah Israel memberlakukan blockade Gaza darat laut danudara yang menyebabkan krisis kemanusiaan di sejumlah sector kehidupan dankesehatan. (mq/pip)