134 wargasipil Palestina termasuk seorang anak akibat peluru tajam pasukan Israel yang menyerbuJabal Al-Arma selatan Nablus Jum&rsquoat siang tadi (28/2).
Sementaraitu menurut Bulan Sabit Merah mengumumkan krunya menangani 134 orang yang cederaselama konfrontasi dengan pasukan Zionis di kota Beita dekat Nablus dan menyebutkanlukanya bersifat ringan.
Luka-lukatersebut mencakup luka peluru tajam di bagian belakang granat dan gas airmata di kepala dengan tiga luka akibat patah tulang dan serangan. 76 orang lukaakibat gas air mata 53 orang akibat luka peluru karet dua di antaranya dibagian kepala.
Bulan SabutMerah menyebutkan pihaknya telah mengangkut seorang anak berusia 16 tahunkarena luka di bagian kepalanya saat konfrontasi di Jabal Al-Arma. Ia terkenapeluru tajam di belakang. Sementara itu seorang warga yang terkena gas air matadi bagian kepala dan 2 orang lagi akibat jatuh dan patah. Satu orang sukarelawanterluka di kepala akibat peluru karet.
Ia menambahkankonfrontasi antara warga dan pasukan Zionis di daerah itu masih berlanjut. OtoritasZionis menyatakan daerah yang terletak di desa Beita selatan Nablus merupakandaerah militer tertutup sampai malam ini.
Sementara pasukanZionis menyerang warga yang terletak di puncak Gunung Al-Arma di kota Beitaselatan Nablus utara Tepi Barat yang diduduki.
Saksi matamenyatakan pasukan penjajah menyerbu wilayah Al-Jabal dan menembakkan bomsuara maupun gas air mata ke arah warga yang menghabiskan malam mereka untuk menghadapiancaman para pemukim yang akan menyerbu dan mengendalikannya.
Puluhan wargasesak napas akibat pasukan Zionis yang terus mengejarnya dengan menembakkantabung gas air mata ke arah mereka.
Dalam kaitanini sumber melaporkan pasukan Zionis memberlakukan pengepungan terhadap kotaBeta dan menempatkan banyak penghalang untuk mencegah kedatangan pasokan ataudukungan apa pun kepada para pejuang di Jabal Al-Arma terutama setelahpanggilan darurat diluncurkan ke lebih dari satu desa di sekitar gunung.
Patutdicatat sejumlah orang di kota Beita dan desa-desa tetangga seperti AqrabaOsrin Odla dan Orta kemarin menyerukan untuk bermalam dan melakukan sholatsubuh agung kemudian pada hari Jumat ia mengkonfirmasikan tentang identitas daerahyang diserbu para pemukim Zionis tersebut untuk mendirikan sebuah pos pemeriksaan.
Para pemukimmengklaim bahwa mereka memiliki benteng di era Tartar dan bahwa benteng itudibangun untuk melindungi perbatasan utara dari apa yang disebut “KerajaanSamaria”.
Pada tanggal6 Juni 1988 penduduk kota Beita berhadapan dengan sekelompok permukiman Israeldi dekat Jabal Al-Arma.Tiga warga gugur syahid oleh peluru pemukim bersenjata:Musa Saleh Dawood Hatim Fayez dan Issam Dawood. Sementara tiga belas rumah diBeta dihancurkan lebih dari tiga ratus pemuda ditangkap serta enam dari merekadideportasi ke luar negeri. (asy/pip)