Tue 6-May-2025

Buldoser Israel Senjata Multi Fungsi untuk Satu Kejahatan

Kamis 27-Februari-2020

Adegan-adegan yang ditampilkan oleh buldoser Zionis terhadap jenazahwarga Palestina Muhammad Ali Na`im kembali mengingatkan orang-orang Palestinapada ribuan adegan brutal mengerikan dan kotor yang dilakukan oleh pasukan penjajahIsrael yang paling menonjol adalah eksekusi terhadap aktivis kemanusiaan AmerikaRachel Corrie ketika mencoba menghalangi buldoser Zionis di kota Gaza untukmembela warga Palestina di Gaza.

Senjata multi fungsi

Invasi yang dilakukan pasukan penjajah Israel ke Jalur Gaza atau perangyang dilancarkan ke daerah tersebut selalu menggunakan buldoser militer lapisbaja D-9 atau “The Bear”. Kemarin telah diumumkan berakhirnya latihanmiliter yang dilakukan pasukan teknik di tentara penjajah Israel denganmenggunakan buldoser-buldoser ini. Fokus latihan ini adalah pada penggunaanbuldoser-buldoser ini untuk memecah-mecah Jalur Gaza dan membuat jalur-jalurdarat yang aman bagi kendaraan yang akan digunakan untuk menyerbu Jalur Gaza.

Dalam hal ini ahli hukum internasional Dr. Muhammad Nahal menegaskanbahwa buldoser-buldoser ini bergerak berdampingan dengan tank-tank. Pada dasarnyabuldoser-buldoser tersebut merupakan buldoser militer tetapi perbedaannyaadalah perilaku tentara Israel dalam menggunakan kendaraan ini sebagai senjata.

Kepada Pusat Informasi Palestina Nahal menambahkan bahwa &ldquopasukanpenjajah Israel terbiasa melakukan kejahatan keji yang menjijikkan bagikemanusiaan karena ketidakmampuan internasional untuk menuntutkejahatan-kejahatan ini dan penjajah Israel terbiasa lolos dari hukuman.”

Pakar hukum internasional ini berpendapat bahwa sikap diam internasionalmerupakan alasan utama penjajah Israel melakukan kejahatan brutal yangmelanggar perasaan manusia moral hukum dan standar internasional sertakemanusiaan.

Kejahatan perang

Nahal menyebut kejahatan tentara Israel terhadap jasad Ali Na&rsquoimmerpakan “kejahatan perang” yang sesungguhnya dan kejahatan terhadapkemanusiaan. Dia menambahkan “Tindakan tercela ini merupakan kasuseksekusi di luar hukum yang terjadi di dalam wilayah Palestina dan bukan diluarnya.”

Dia menjelaskan bahwa terlepas dari apa yang pendudukan Israelklaim bahwa korban merupakan warga sipil atau bersenjata “Dalam kondisiapapun ada aturan yang mengatur aksi bersenjata dan aksi perlawanan. Sesuai denganketentuan hukum humaniter internasional tidak diperbolehkan memperlakukankorban yang sudah meninggal dengan cara seperti ini.”

Dia menjelaskan bahwa cara yang dilakukan penjajah Israel dalammemperlakukan korban seperti ini merpakan kejahatan perang kejahatan terceladi tingkat kemanusiaan dan hukum. Akan dibuat file khusus dalam kejahatan ini dalamkerangka file-file yang diajukan ke Mahkamah Pidana Internasional.

Pesan untuk dunia

“Munculnya buldoser Israel yang yang melecehkan jasad Ali Na&rsquoimyang sudah meninggal adalah pesan kepada dunia bahwa penjajah Israel telah sampaikepada penggunaan metode paling brutal dan lalim terhadap rakyat Palestina.”Demikian pakar hukum internasional Hanna Issa.

Kepada Pusat Informasi Palestina dia menambahkan”Sopir buldoser Zionis tersebut bukan orang biasa melainkan seorangpenjahat dari geng-geng pembunuh di kesatuan Hashomer yang telah membunuh wargaPalestina sejak tahun 1909. Ini mengingatkan kita tentang kejahatan perang dangenosida yang terjadi terhadap rakyat Palestina. Dan ini adalah bukti sudahsampai dimana kejahatan penjajah Israel yang dilakukan dengan Israelmenggunakan metode-metode brutal yang paling brutal terhadap rakyat Palestina.”

Dia melanjutkan “Secara hukum kami memiliki bukti kuat bahwaapa yang telah dilakukan tentara penjajah Israel tersebut bertentangan dengannorma dan hukum perang serta merupakan pelanggaran terang-terangan terhadapKonvensi Den Haag dan Konvensi Jenewa Keempat.”

Sikap internasional

Perwakilan Uni Eropa di al-Quds atau Yerusalem Sven Cohen vonBurgsdorf mengatakan bahwa penyalahgunaan dan pelecehan terhadap jenazah wargaPalestina di Gaza yang dilakukan pasukan penjajah Israel ini bertentangandengan semua prinsip martabat dan penghormatan terhadap manusia.

“Tidak seorang pun seharusnya menyaksikan adegan-adeganseperti buldoser militer yang menarik jasad korban yang sudah tidak bernyawa”tambah Sven Cohen Burgsdorf dalam siaran pers pada Selasa (25/2/2020).

Dia melanjutkan “Ini adalah sesuatu yang bertentangan dengansemua prinsip martabat dan rasa hormat kepada manusia. Karena itu menghentikan eskalasi(di Jalur Gaza) sekarang ini menjadi hal yang diperlukan dan menjadi keharusanuntuk menjaga kehidupan warga Jalur Gaza dan meringankan penderitaanmereka.” (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied