KementerianLuar Negeri Malaysia mengundang dubes Palestina di Kuala Lumpur Walid Abu AliKamis (20/2) dan mendiskusikan persoalan donasi yang digalang NGO Malaysiauntuk Masjidil Aqsha hal itu pasca statmen dubes bahwa donasi tidak sampai keMasjidil Aqsha.
Dalamketerangannya Kemlu Malaysia menyatakan dubes telah menjelaskan bahwastatmennya yang beredar di media Malaysia terkait dengan catatan Masjidil Aqshatahun 2018 dan dirinya kurang yakin kalau donasi telah disampaikan melaluidepartemen Wakaf Masjidil Aqsha yang berafiliasi ke Jordania.
Statmendubes Abu Ali menuai kecaman luas dari para pejabat NGO Malaysia khususnyayang dikenal peduli para persoalan Palestina. Ketua Majlis PermusyawaratanOrganisasi Islam Malaysia Azmi Abdul Hamid menyayangkan statmen dubes yangdisebutnya tidak bertanggungjawab.
NGOMalaysia menuntut dubes Abu Ali meminta maaf dan mencabut statmennya sertamengancam untuk mengadukannya ke pengadilan jika tidak memperbaiki tudingannyayang buruk dan berbahaya hal itu disampaikan dalam pernyataan pers bersamasejumlah NGO peduli Palestina pasca pertemuan membahas dampak statmen dubesAbu Ali dan menyatakan bahwa semua aktifitas keuangan secara berkala diauditsecara hukum.
Dalamketerangan tertulisnya Nuh Izzudin bin Ibrahim kepala bagian komunikasilembaga Bardana Untuk Perdamaian Dunia menyampaikan surat terbuka kepada dubesPalestina yang menganggap statmennya tidak layak dan para donator Palestinadan NGO Malaysia memberikan donasinya secara ikhlas dan niat yang jujur.
NGOyang didirikan dan dipimpin PM Mahatir Mohammad tersebut menyatakan perpecahandan konflik terhadap otoritas di Palestina tidak akan menghentikan donasi Malaysiauntuk bangsa Palestina. Nuh Izzudin menyerukan kepada para pemimpin Palestinauntuk memberikan kemaslahatan kepada bangsa Palestina dan mengesampingkankonflik untuk meraih kekuasaan. (mq/pip)